Al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumuddin menyarankan untuk mengabaikan was-was dan fokus pada tujuan utama ibadah (Al-Ghazali, 2011: 103). Ini mirip dengan teknik Exposure and Response Prevention (ERP) dalam psikologi modern, di mana pasien dilatih untuk menghadapi kecemasan tanpa melakukan ritual kompulsif (Hawari, 2001: 92).
Integrasi tersebut dapat diterapkan melalui terapi yang menggabungkan zikir dan doa sebagai bentuk relaksasi, bersama dengan teknik CBT. Misalnya, pasien dapat diajarkan untuk merespons pikiran obsesif dengan membaca ta'āwudz, seperti yang dianjurkan dalam Surah An-Nas, sambil menerapkan teknik cognitive restructuring (Al-Zahrani, 2005: 178).
Melalui pendekatan terpadu ini tidak hanya mengatasi gejala OCD, tetapi juga memperkuat spiritualitas pasien, memberikan makna dan tujuan yang lebih dalam untuk penyembuhan mereka (Basit, 2017: 115).
Daftar Pustaka:
Abramowitz, J.S., Deacon, B.J., & Whiteside, S.P. (2012). Exposure therapy for anxiety: Principles and practice. New York: Guilford Press.
Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad. (2011). Ihya 'Ulum Ad-Din. Kairo: Dar Al-Hadith.
Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim. (2005). Madarijus Salikin (Pendakian Menuju Allah). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Al-Qurthubi, Muhammad bin Ahmad. (2006). Al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an. Beirut: Muassasah Ar-Risalah.
Al-Zahrani, Muhammad. (2005). Konseling Terapi. Jakarta: Gema Insani Press.
As-Sa'di, Abdurrahman bin Nashir. (2002). Taysir Al-Karim Ar-Rahman fi Tafsir Kalam Al-Mannan. Beirut: Muassasah Ar-Risalah.
Basit, Abdul. (2017). Konseling Islam. Jakarta: Kencana.