Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Terapkan Pola Hidup "BMW": Tubuh Sehat, Net-Zero Emissions Sikat!

21 Oktober 2021   16:46 Diperbarui: 21 Oktober 2021   16:50 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senjata ampuh pelengkap bersepeda ke kantor. Sumber: dokpri

Itu artinya Indonesia masih setia dengan standar emisi Euro 2 dan 3 di saat negara sebelah sudah menerapkan standar emisi Euro 6. Semakin tinggi nilai Euronya, semakin irit bahan bakar dan semakin rendah pula dalam menghasilkan emisi karbon.

Indonesia termasuk terlambat dalam menerapkan standar emisi Euro 4. Sumber: European Environment Agency EU
Indonesia termasuk terlambat dalam menerapkan standar emisi Euro 4. Sumber: European Environment Agency EU

Ketimbang menunggu standar Euro 4 diterapkan tahun depan, kenapa kita tidak memulai dari diri sendiri saja dulu, minimal naik kendaraan umum yang lebih hemat emisi karbon.

Bagaimana tidak, satu kendaraan umum bisa muat puluhan sampai ratusan pengguna dengan estimasi gas emisi yang dihasilkan lebih rendah daripada mobil atau sepeda motor yang hanya muat beberapa orang saja.

Memang sih, naik kendaraan umum tidak bisa selip sana dan selip sini. Pun kita tidak bisa pamer mobil baru ke sesama rekan (ini satire ya!). Namun apa salahnya kita mencoba menambah angka harapan hidup bumi pertiwi yang sudah semakin renta ini.

Mager Jalan Kaki: Penyakit Menahun yang Bikin Boros Energi

"Lebih enak naik motor, mager jalan kaki, cuaca makin panas!"

Mager jalan kaki bukan sebatas rasa malas yang menumpuk, lebih dari itu, mager jalan kaki sudah menahun dalam budaya Indonesia. 

Menurut hasil pengamatan saya, hampir lebih dari 90 persen kenalan di lingkaran saya memilih naik motor ketimbang jalan kaki ke tempat yang bahkan jaraknya kurang dari 800 meter jauhnya.

Alasan mereka sangat klasik, mager jalan dan cuaca yang makin hari makin panas. Ketika hendak berangkat jumatan, coba lihat saja, ada berapa jemaah yang jalan kaki dan bandingkan dengan jemaah yang naik sepeda motor.

Kalau dilihat-lihat, mayoritas lebih memilih naik sepeda motor. Hal ini bisa dilihat dari selalu penuhnya parkiran masjid menjelang salat Jumat. Padahal jika ditelusuri lebih jauh lagi, rumah atau kediaman mereka berjarak tak lebih dari 800 meter untuk ke masjid. Kebiasaan ini saya temui baik di lingkungan desa maupun lingkungan kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun