Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Pengajian Syekh Ali Jaber: Bijakkah Pengajian Agama Secara Langsung di Tengah Pandemi?

14 September 2020   15:03 Diperbarui: 14 September 2020   15:08 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan orang-orang mengabaikan jaga jarak, sumber: tangkapan layar pengajian Sykeh Ali Jaber (Gambar: Ist.)

Namun apakah bijak menyelenggarakan pengajian agama secara langsung alias offline di tempat dengan mengundang banyak massa untuk datang hingga mengabaikan salah satu poin dalam protokol kesehatan yakni jaga jarak. Tentu saja jawabannya ada dua sudut pandang, ada yang setuju dan ada yang tidak.

Pertama, mereka yang menganggap sah-sah saja mengadakan pengajian agama karena melihat tetangga desa, kampung atau kota sebelah yang sudah terlebih dahulu mengadakan pengajian.

Lagi pula pengajian seperti itu biasanya harus lapor sana dan sini. Kalau di desa saya, baik pengajian maupun konser kadang curi-curi start artinya masih banyak yang mengadakan. Mereka berujar bahwa mereka sudah mengantongi ijin dari semua pihak.

Toh sudah bukan PSBB lagi, sekarang kan new normal.  Begitulah dalih mereka tidak mau kalah. Mereka juga yakin betul bahwa dengan mengadakan pengajian agama atau doa bersama, maka Covid-19 akan hilang atas izin Tuhan Yang Maha Esa.

Kedua, berbahaya jika mengundang kerumunan untuk datang. Poin kedua adalah mereka yang menganggap mengadakan pengajian secara langsung kurang bijak.

Massa yang datang pasti akan membludak jikalau pembicaranya orang yang terkenal. Siapa sih yang tidak ingin melihat secara langsung tauladan atau idolanya?

Mereka yang datang memang memakai masker, tapi yang namanya protokol kesehatan itu bukan hanya memakai masker, melainkan juga menjaga jarak, selalu mencuci tangan dengan sabun atau alkohol.

Jaga jarak akan sulit diterapkan di acara macam pengajian agama seperti itu. Lihat saja di video yang beredar. Apakah mereka yang datang di acara pengajian Syekh Ali Jaber menjaga jarak satu sama lain?

Inilah dua sudut pandang terkait pengajian agama yang dilakukan di tengah pendemi tapi yang jelas meskipun sebagian percaya pengajian agama secara langsung kurang bijak tapi penusukan orang tidak bersalah lebih kurang bijaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun