Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Pengajian Syekh Ali Jaber: Bijakkah Pengajian Agama Secara Langsung di Tengah Pandemi?

14 September 2020   15:03 Diperbarui: 14 September 2020   15:08 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan orang-orang mengabaikan jaga jarak, sumber: tangkapan layar pengajian Sykeh Ali Jaber (Gambar: Ist.)

PSBB Jakarta memang mulai kembali dijalankan. Namun PSBB nasional belum atau tidak dijalankan kembali karena new normal sudah disahkan.

Beberapa pembatasan memang masih ada, seperti sekolah yang masih daring, bekerja yang masih daring, acara yang mengundang massa dengan jumlah banyak masih dilarang dan semuanya diimbau dilakukan secara daring.

Di beberapa daerah, acara yang mengundang kerumunan justru semakin longgar di era new normal seperti ini.

Di daerah saya sendiri, sudah ada konser dangdut langsung dihadiri ratusan orang. Dan yang terbaru ada ondar, istilah lain untuk tempat hiburan malam dengan berbagai wahana di tengah lapangan desa.

Ondar sendiri mengundang banyak pedagang kaki lima berjubel di dalamnya. Berbagai macam wahana seperti kereta-keretaan, ombak air, bianglala dan wahanan dadakan lainnya bergelar setiap malamnya.

Selebaran informasi pengajian agama pun sudah mulai bertebaran. Ada yang mengundang kiai atau ulama kampung dengan bayaran seikhlasnya, ada yang mengundang kiai beken, grup musik rohani, dan berbagai macam tawaran siraman religi lainnya. Semuanya mengundang massa untuk datang bergerombol.

Salah satu pengajian yang ramai diperbincangkan adalah pengajian Syekh Ali Jaber di Lampung. Bukan pengajiannya yang disorot melainkan penusukan yang dilakukan seorang pemuda terhadap Syekh Ali Jaber.

Penusukan terhadap Syekh Ali Jaber tentu saja tidak dapat ditolerin karena bagaimanapun juga mencederai orang lain yang tak bersalah merupakan tindakan kriminal. Namun bagaimana dengan pengajian yang dilakukan di tengah pandemi? Apakah dapat disalahkan juga?

Siraman religi memang sangat bagus. Apalagi bagi mereka yang merasa jatuh atau kehilangan tujuan hidup sampai meninggalkan Tuhan dengan melakukan tindakan bunuh diri.

Dengan siraman religi atau petuah yang menyejukkan dari seorang ulama atau orang bijak, barangkali bisa menyuburkan kembali tanaman hati yang sempat layu akibat pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun