Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Rekomendasi Film tentang Perjuangan Perempuan di Hari Kartini yang Menginspirasi

21 April 2020   12:48 Diperbarui: 21 April 2020   12:58 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan film Room, sumber: warningmagz.com

Room

Kita beranjak ke belahan benua Amerika setelah membahas film dari Asia Timur. Adalah Room, sebuah film bagus lainnya tentang perjuangan seorang perempuan.

Cuplikan film Room, sumber: warningmagz.com
Cuplikan film Room, sumber: warningmagz.com

Film satu ini bergenre thriller sebenarnya tapi tidak ada adegan bunuh-membunuh. Hanya saja adegan yang disajikan cukup mencekam. Bagaimana tidak mencekam, seorang perempuan dikurung di sebuah kamar sempit selama kurang lebih tujuh tahun sampai memiliki seorang anak yang akhirnya merayakan ulang tahun ke limanya.

Nasib itu menimpa Joy (Brie Larson) dan anak gelapnya, Jack (Jacob Tremblay). Mulanya Joy diculik oleh Nick (Sean Bridgers). Joy tidak bisa kabur dari ruangan pengap itu karena hanya Nick yang tahu kode kunci pintu di kamarnya. Di ruangan itu juga tidak tersedia telepon, hanya TV yang menjadi hiburan mereka sehari-hari.

Mirisnya, Jack belum pernah keluar dari ruangan itu sejak lahir. Ia tidak pernah bertemu orang lain selain ibunya dan Nick. Ia tidak pernah memegang pohon dan tidak pernah menghirup alam bebas. Sampai-sampai Jack tidak percaya ada kehidupan nyata di luar ruangan pengap itu.

Suatu ketika Jack berhasil kabur ketika Joy menyuruhnya pura-pura mati. Nick lalu membawa anak kecil itu keluar untuk dikuburkan. Itulah pertama kalinya Nick pergi dari ruangan pengap itu seumur hidupnya. Ia meloncat dari mobil bak terbuka yang dibawa Nick sesuai pesan dari ibunya. Beruntungya ada orang di sekitarnya sampai polisi berhasil memecahkan kasus mengerikan itu.

Saya memberi rating 88/100 untuk film satu ini karena adegan yang tidak pernah terbayangkan oleh manusia manapun di dunia. Saya sampai bertanya-tanya, bagaimana jika persitiwa itu benar-benar nyata. Pasti si Joy sudah bunuh diri.

Tapi Joy justru lain, ia memilih tabar dan tegar sambil menunggu keajaiban dari Tuhan. Karena Jack adalah penyemangat satu-satunya bagi Joy sehingga tak mungkin bagi Joy untuk bunuh diri meski Joy anak dari hubungannya dengan si penculik. Sayangnya, alur menjadi membosankan ketika Joy dan Jack kembali ke kehidupan yang sesungguhnya. Alur sedikit bertele-tele menurut saya.

Meski begitu saya salut dengan pesan yang ingin disampaikan bahwa keajaiban Tuhan itu pasti ada, hanya saja kita sebagai manusia yang tidak sabaran.

Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun