Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rahasia Marni

18 Januari 2018   20:16 Diperbarui: 18 Januari 2018   20:22 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.doctoroz.com

"Alah, kau bicara apa, Sri! Kau itu mendukung Marni dan anak-anaknya karena kau itu pembantu si Marni itu."

Kemudian ibu-ibu penggosip itu tertawa.

***

Sebulan setelah Marni umrah bersama anak-anakknya, Marni sering mengurung diri di dalam kamarnya. Sementara kedua belas anaknya sibuk berkampanye kesana kemari. Marni kini hanya tinggal bersama suami tercintanya. Suami itulah yang menemani Marni menjalani masa tuanya. Meski sudah tua, Marni terlihat masih awet muda, tak heran jika gosip baru juga muncul kalau Marni melakukan operasi plastik.

Suaminya tidak pernah mendengarkan gosip-gosip dari tetangga mengenai perihal Marni. Suaminya tahu kalau tetangga-tetangganya sebenarnya merasa iri dengan apa yang dimiliki oleh Marni.

Suaminya hanya mau mendengarkan apa yang Marni katakan. Bahkan suaminya sangat tunduk dan patuh terhadap Marni.

***

Pujianto, mantan suami kedua dari Marni adalah salah satu penggosip nomer satu di pinggiran kali Ciliwung. Bahan gosipannya adalah mantan istrinya dahulu, Marni. Pujianto masih mencintai Marni dan tidak rela jika istrinya direbut oleh duda kaya raya. Pujianto ingin berbalas dendam terhadap Marni, salah satunya dengan mengunjing-gunjingkan mantan istrinya itu kepada tetangganya.

Suatu ketika ide baru muncul di pikiran Pujianto, ia ingin mengetahui rahasia yang dimiliki oleh mantan istrinya sehingga duda kaya raya rela mempersunting wanita tua tenuanetra itu. Pujianto mengundang tetangganya untuk menyusup ke dalam rumah Marni.

"Para tetangga yang budiman, mari kita bongkar semua rahasia Marni malam ini juga. Kalian semua pasti merasa heran dengan apa yang dimiliki Marni selama ini, bukan?" kata Pujianto yang kata-katanya didengarkan oleh tetangga. Apalagi tetangganya juga merasa heran dengan apa yang didapatkan oleh Marni secara cuma-cuma. Sedangkan mereka sudah berdandan secantik mungkin tetap saja tidak ada satupun duda kaya raya yang mau mempersuntingnya.

"Malam ini selepas Maghrib kita masuk ke rumah Marni, setuju tidak?" lanjut Pujianto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun