Sesuai perjanjian semalam, Mike melaju bersama sepeda motornya menuju lokasi lelaki yang menemukan handphone Mega di taman semalam.
Tak butuh waktu lama, hanya sekitar tujuh belas menit untuk sampai pada lokasi yang dikirim oleh lelaki itu.
Mike menghentikan sepeda motornya pada sebuah kedai kopi. Lalu dengan cepat mencari dimana lelaki itu berada. Mike tak melihat ada yang melambaikan tangan di luar sehingga ia memutuskan untuk masuk ke dalam.
Matanya tertuju pada sosok lelaki yang seumuran dengannya, memakai jaket kulit berwarna coklat yang duduk di pojok dekat meja kasir.
Ia melangkah menghampirinya. Lalu memberikan tangannya untuk bersalaman.
"Silahkan duduk mas. Mau minum apa ? Silahkan dipesan saja," lelaki itu menawarinya minum. Sungguh baik sekali lelaki itu.
"Oh ya. Terima kasih. Aku tidak ingin memesan apa-apa. Karena aku harus menemui orang yang punya handphone itu," kata Mike cepat, menolak tawaran lelaki itu. Ia memang harus buru-buru, mengambil handphone itu lalu pergi menemui Mega.
"Jadi mas buru-buru mau langsung pergi lagi ?" Tanya lelaki itu lagi.
"Ya aku harus buru-buru, jadi serahkan handphonenya dan aku akan pergi," kata Mike dengan pasti.
"Baiklah. Ini handphonenya. Battery-nya mungkin lowbat karena tidak aku matikan dari semalam," kata lelaki itu sambil mengeluarkan barangnya dari dalam tasnya lalu memberikannya pada Mike. Mike segera meraihnya, memasukannya kedalam saku celana lalu berdiri.
"Terima kasih sudah menemukan dan mau mengembalikan handphonenya. Tuhan memberkatimu," kata Mike singkat sembari memberikan tangannya untuk bersalaman. Lelaki menjabat tangan Mike sambil mengangguk memberi senyum padanya.