Mohon tunggu...
Musyaffa M Sos
Musyaffa M Sos Mohon Tunggu... Dosen - When we should change, there is chance

We never die, couse always think and show writting....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Marah, Reshuffle Bukan Solusi, Butuh Kesadaran Semua Pihak

28 Juni 2020   23:15 Diperbarui: 29 Juni 2020   11:08 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pendamping sosial yang tadinya hanya validasi, untuk saat ini mohon berikan keleluasaan untuk dapat memasukkan keluarga penerima manfaat yang layak dan sangat layak untuk menerima bantuan.

Begitu juga aparat desa dan kelurahan diberikan keleluasaan penggunaan aplikasi untuk memasukkan data siapa saja yang layak menerima bantuan itu. Prinsipnya, semua pihak jangan sampai melakukan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. 

Bangsa ini bukan milik presiden, juga bukan milik menteri. Bangsa ini juga bukan milik partai politik, ormas tertentu, atau bahkan pendamping sosial. Tetapi, bangsa ini milik semua pihak, bertanggung jawab untuk seluruh warga negara. Selama rasa memiliki dengan kesadaran tinggi tidak ada, maka selama itu permasalahan bangsa tidak akan dapat diselesaikan. 

Belum lagi, sebagian masyarakat saat ini ditimpa dengan buruknya pelayanan publik. Listik PLN 'Mota-Mati' dijumpai diberbagai belahan negeri. Sehingga berimbas pada pelayanan ekonomi dan pendidikan. PLN Mati, layanan pendidikan pun terhambat.

Merdeka Belajar pun hanya sekedar wacana. Signal jaringan internet pun mendapatkan imbasnya. Tentu, sektor ekonomi digital dan pendidikan berbasis online pun terhambat. 

'Ngamuk'nya presiden, penulis lihat sebagai amarah besar rakyat Indonesia. Jawab dan respon semua amarah tersebut, dengan kesadaran untuk sama-sama merasakan susahnya rakyat Indonesia saat ini.

Karenanya, wajar, jika presiden kali ini justru memperoleh dukungan besar dari masyarakat terhadap evaluasi paripurna untuk para menteri dan jajarannya. "Mari Layani Setulus Hati".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun