Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Khamar, Najiskah?

22 Maret 2016   16:41 Diperbarui: 22 Maret 2016   17:00 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Al-Mardawi (w. 885 H) dalam kitabnya Al-Inshof fi ma’rifati Ar-Rojih min Al-Khilaf  juga berkata :

ولا يطهر شيء من النّجاسات بالاستحالة، ولا بنار أيضا إلّا الخمرة

“Benda najis tidak bisa disucikan dengan istihalah ataupun api kecuali khamar”.[8]

Para Ulama yang Berpendapat Tidak Najis

1.      Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) dalam kitab Majmu’ Al-Fatwa memberikan kaidah sebagai berikut :

كلّ نجس محرّم الأكل وليس كلّ محرّمِ الأكل نجسا

“Setiap benda najis itu diharamkan untuk dimakan, namun tidak setiap benda yang haram dimakan itu najis”.[9]

2.      Dalam kitab Al-Majmu’, Imam An-Nawawi (w. 676 H) menyatakan pendapat Rabi’ah danDaud, dimana beliau berkata :

الخمر نجسة عندنا وعند مالك وأبي حنيفة وأحمد وسائر العلماء إلّا ما حكاه القاضي أبو الطّيّب وغيره عن ربيعة شيخ مالك وداود أنّهما قالا هي طاهرة

“Menurut madzhab kami khamar itu najis, begitu juga menurut Malik, Abu Hanifah, Ahmad dan seluruh ulama kecuali yang diceritakan Al-Qadhi Abu TThayyib dan yang lainnya, dari Rabi’ah dan Daud ad-Dzahiri, mereka berdua berpendapat bahwa khamar itu suci”.[10]

3.      As-Shon’ani (w. 1182 H) dalam kitab Subulussalam berkata :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun