Mohon tunggu...
Mursal Bahtiar
Mursal Bahtiar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hamba Allah

Orang Timur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ramdhan Ma Cahaya

1 April 2022   21:05 Diperbarui: 1 April 2022   21:10 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini semacam teka teki ilahi
Kita mengulangi ibadah, entah berapa jumlah pahala atau dosa yang kita bawa. Relakah kita bila menuju tua selalu tunduk dan patuh? Tapi ketika kita mati, kita diantar ke neraka pasti tak mahu

Siapa mahu siapa tahu
Tuhan memang maha kuasa, melawan tak bisa Dan kita mulai berfikir paksa. Keluar dari definisi defenisi lebih seriusi maknai. Apapun itu, sekalipun kita membaca kisah-kisah iblis

Kita kadang liar dalam sendiri tapi sopan kala sesama. Telanjang bersama Tuhan tapi berpakaian untuk manusia. Lalu penghargaan apa yang membuat kita bangga? Bahwa kita adalah manusia yang paling rapih isi dadanya

Berhenti lah kita menganggap pantas mewakili Tuhan, untuk menjadikan sesuatu itu layak atau tidak. Bahkan seorang Mubaligh sekalipun hanya sebatas menyampaikan, bukan mengislamkan, apalagi menjanjikan kenikmatan surgawi.

Selamat menjalani ibadah puasa saudara ku dibumi
Semoga semesta meridhoi tiap tulus yang berangkat dari hati
Semoga ibadah kita tak sekedar gerakan pemujaan yang meminta surga dan kenikmatan
Semoga segala bentuk ibadah dapat membawa kita pada yang sejati, yang hakiki
Agar kita dapati hidup, temui mati, jumpai kekasih, kenali Ilahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun