Mohon tunggu...
Murni Rianti
Murni Rianti Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

Membaca, menulis, traveling, berkebun, bertanam, kurator, olah raga jalan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Bukan Hantu Kucing Malam Jumat

1 Februari 2023   17:53 Diperbarui: 18 April 2023   12:35 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menuju ruang bawah tanah. Sejak dibangun dulu,  ruang itu hanya untuk parkir mobil saja. Mobil tua peninggalan Ayah.

Berhubung ada yang suka, akhirnya mobil itu jadi uang. Uang langsung masuk tabungan.

Belum tahu, mau digunakan untuk apa uang itu.

Setelah beberapa bulan kosong karena mobil berikut juga laku dijual. Kini saatnya bersih-bersih mumpung lagi mood.

Tidak ada barang lain kecuali korden pembatas ruang tidur dengan garasi yang menyatu di ruang itu.

Kamar yang dulunya sering digunakan Kang Munu kalau kami berangkat pagi kala berlibur. 

Paling tidak kita bisa sarapan bareng dan Kang Munu sambil menikmati teh buatan Mbok Jumiah.

Menurut Kang Munu, teh buatan Mbok Jumiah paling nikmat.

Tadi pagi, Rabu 1 Februari 2023, aku mulai menyapu. Sambil memasak nasi dan menunggu antrian kamar mandi, bergiat bersih-bersih sambil menunggu, berharap lebih baik daripada sibuk nyimak Kompasiana terus. Giat paginya biar gantian.

Ruang ini, rencananya untuk tempat tanaman yang bisa ditanam di sini sambil mengganti suasana ruang.

Tiba-tiba aku seperti melihat korden bergerak. Mestinya korden tidak bergerak. Tidak ada angin, tidak ada yang menyenggol.

Mungkin aku salah lihat. Aku lanjut menyapu lagi. 

Baru dua kali ayun tangan bergerak menyapu, aku seperti melihat cemeng coklat mocca.

Cemeng adalah anak kucing dalam bahasa Jawa.

Karena penasaran, tempat tadi kulihat ulang. Tapi aku tidak menemukan cemeng.

Ingat rencana semula niat menyapu hanya untuk bergiat sambil antri kamar mandi. Akhirnya aku segera menyelesaikan kegiatan itu, terus mandi.

Ternyata Cemeng memang ada. Sedang berayun-ayun di korden.

Itu aku lihat ketika meninggalkan ruang bawah tanah.

Cemeng tiba-tiba menghilang tetapi korden masih terus bergerak. 

Melihat pola gerak korden, sepertinya cemeng sedang berayun-ayun. Tapi cemeng tak tampak.

Takut terlambat ke sekolah, kutinggalkan saja ruang itu.

Karena sibuk, aku melupakan tentang cemeng dan korden di ruang bawah tanah.

Sore ini jelang magrib aku kembali menemukan hal aneh. Suara cemeng mengeong. Mungkin dia minta makan. 

Coba gimana cara kasih makan kalau hanya suara meong- meong saja yang terdengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun