- Emas atau logam mulia
- Saham, Obligasi, Reksa Dana
Dari beberapa contoh investasi jangka panjang tersebut, kali ini kita membahas salah satu jenis investasi jangka panjang yang sudah sering dilakukan oleh baik orang pribadi maupun perusahaan. Salah satunya yaitu investasi pada sektor properti, investasi berupa tanah, bangunan, ruko dsb. Investasi pada sektor properti memang dirasakan bagi sebagian besar orang nilainya dapat terus meningkat.
Tetapi ada baiknya sebelum melakukan investasi pada sektor properti, perlu diketahui beberapa pertimbangan berdasarkan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threats). Analisis SWOT tersebut sebenarnya dapat di implementasikan dalam beberapa hal, bukan hanya untuk skala ekonomi atau investasi saja. Tetapi juga dapat dipergunakan dalam berbagai bidang yang lain, contohnya dalam pengelolaan sumber daya manusia juga sudah umum digunakan analisis SWOT tersebut.
Analisis SWOT pada investasi jangka panjang sektor properti jika menggunakan ke empat variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Strenght atau kekuatan: merupakan salah satu aset berwujud, maka dapat dicek keberadaan nya
- Weakness atau kelemahan: membutuhkan kesabaran dan waktu relatif lama untuk mendapatkan keuntungan dan biasanya membutuhkan waktu untuk melakukan jual beli
- Opportunities atau peluang: memiliki harga jual relatif stabil bahkan cenderung naik setiap tahun
- Threats atau ancaman: adanya risiko inflasi yang dapat mempengaruhi harga properti
Dengan memiliki investasi jangka panjang tentu saja memiliki kaitannya dengan aspek ekonomisnya, antara lain berkaitan dengan aspek perpajakannya. Kita tetap harus memikirkan terkait pajak perolehan dalam pembelian investasi jangka panjang tersebut. Biasanya terdapat pajak yang terkait properti salah satu diantaranya yaitu BPHTB atau Bea Perolehan Atas Tanah dan Bangunan.Â