Mohon tunggu...
Munika Ayu Tri Utami
Munika Ayu Tri Utami Mohon Tunggu... Lainnya - wonogiri, Jawa Tengah

PLS'20_UNNES

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Luka yang Membawa Kebahagiaan

1 November 2020   11:24 Diperbarui: 1 November 2020   11:27 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

LUKA YANG MEMBAWA KEBAHAGIAAN

Setelah lulus dari SMP Raisa mendaftarkan diri masuk ke SMA Mawar Merdeka dekat rumahnya. Raisa adalah anak yang rajin dan pintar sehingga ia bisa diterima di SMA dan masuk ke jurusan MIPA. 

Sebelum masa MPLS dimulai, satu hari sebelum kegiatan MPLS dimulai semua siswa kelas 10 harus masuk sekolah pukul 06.00. Saat itu Raisa berangat terlau pagi, Raisa berangkat bersama teman SMP nya yang satu desa, Raisa dan teman-temanya memanfaatkan waktu sebelum senior mengambil alih Raisa dan teman-temanya mengelilingi sekolah barunya itu, sambil menggobrol-ngobrol dengan teman-temanya, tak terasa mengelilingi sekolah salah satu dari kakak senior mengambil alih di lapangan.

Akhirnya Raisa dan teman-temanya berlari menuju lapangan upacara, setelah semua siswa berkumpul kakak senior memberitahukan kepada seluruh siswa bahwa kegiatan hari ini adalah pembagian kelas dan akan memberitahu keperluan apa yang harus di bawa selama kegiatan MPLS. 

Kemudian kakak senior memangil satu persatu nama siswa untuk pembagian kelas, setelah beberapa menit nama raisa dipanggil oleh kakak senior "Raisa Wirda Wardani" pangil kakak senior yang akan menjadi pendamping kelasnya. 

Akhirnya Raisa langsung masuk kebarisan kelasnya, dan langsung menuju ke ruang kelasnya, Raisa tidak menyangka bahwa dia satu kelas dengan teman SMP nya juga.

Setelah masuk ke ruang kelas semua siswa berebut untuk mencari tempat duduk, namun karena Raisa berada di barisa belakang Raisa dan temanya yang berada di barisa belakang tidak kebagian tempat duduk, akhirnya kakak senior menyuruh untuk yang belum dapat tempat duduk bisa gabung ke tempat duduk temaya yang lain. 

Akhirnya Raisa duduk yang belum ditempati oleh siapapun, Raisa mencoba memperkenalkan diri kepada teman satu bangkunya "Hai, perkenlakan nama aku Raisa,nama kamu siapa?" tanya Raisa kepada teman satu bnagkunya "Hai, nama aku Sinta." Jawab teman satu bnagku Raisa dengan ramah. "kamu dari SMP mana?" lanjut pertanyaan Raisa "emmm, aku dari SMP 1 Bakti Jaya" jawab Sinta, percakapan itu pun berhenti begitu saja karena kakak senior menyuruh untuk pindah kelas, akhirnya semua siswa di kelasitu pindah kelas, namun Raisa tidak satu bnagku lagi dengan Sinta, ia satu bangku dengan Mawar yang juga dari SMP 1 Bakti Jaya. 

Akhirnya kakak senior memperkenalkan diri mereka dan memberitahu bahwa ia akan menjadi pembimbing atau pendamping kelas MIPA D yaitu kelas Raisa.karena waktu sudah menunjukan pukul 12.00, yaitu tanda waktunya istirahat dan sholat dzuhur, semua siswa kelas itu langsung bergegas kaluar menuju kanti dan ada yang langsung menuju masjid. 

Namun karena Raisa baru tidak sholat Raisa hanya duduk ditempat duduknya, tiba-tiba teman satu SMP nya datang ke kelasnya "hai ra, lagi ngapain nih kamu, kekantin yuk" ajak salah satu temanaya SMP yang bernama meme "gak ah, bentar lagi udah mau masuk, males juga mau keluar" jawab Raisa di tempat duduknya. "hmm, yaudah lah kalau begitu, eh nanti pulang bareng ya!" ajak Meme kepada Raisa." Iya-iya, udah tu bel udah bunyi cepet masuk kelas, nanti dimarahin kakak senior lho" jawab Raisa. "ok nanti tunggui aku ya, hehehehe"

"iya me, udah cepet balik ke kelas sana". Beberapa menit kemudian kakak senior masuk kelas. "Selamat siang, hari ini agenda kita adalah persiapan untuk MPLS besok, silahkan persiapakan alat tulis kalian masing-masing" perintah kakak senior.

Setelah itu kakak senior memberikan rambu-rambu untuk barang bawaan yang harus dibawa. Setelah beberapa lama akhirnya jam menunjukan pukul 14.00 semua siswa dipulangkan dan mempersiapkan alat atau barang bawaan  untuk besok.

Raisa pulang sekolah langsung pulang sekolah langsung pulang ke rumah, setelah sampai di rumah ia langsung membersihkan diri dan segera mempersiapakan alat yang di perlukan untuk MPLS besok.setelah semua barang bawaan yang dibawa untuk besok sudah selesai Raisa langsung istirahat, tiba-tiba ibu Raisa memangilnya "Raisa, makan dulu nanti perutmu sakit!". "Iya, buk." Jawab Raisa sambil menuju meja makan. 

Setelah makan Raisa menceritakan kejadianya yang disekolah tadi, ibu Raisa menasihati Raisa agar tetap semangat belajar dan menjadikan setiap kejadian di jadikan sebagai acuan untuk tetap mengapai mimpi. 

Setelah itu hari belarut semakain malam dan tepat pukul 19.00 Raisa sudah tidur karena diaharus bangun lebih awal dari hari-hari biasanya karena dia harus berangkat pagi dan tepat pukul 06.00 ia harus sudah sampai di sekolah.

Keesokan harinya Raisa bangun pukul 04.00 pagi Raisa menggunakan waktunya itu untuk sholat tahajud dan sambil menunggu adzan subuh, setelah itu Raisa langsung mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah barunya. " Raisa cepat sarapan, udah jam 05.15 nanti kamu terlambat sekolah" perintah ibu Raisa. "Iya buk, sebentar lagi ya". 

Setelah beberapa menit Raisa sarapan dan segera berangkat sekolah. "Buk, Raisa berangkat dulu, assalamualaikum buk" pamit Raisa kepada ibunya sambil menjabat tangan sang ibu tercinta. "Iya, waalaikumus salam, hati-hati dijalan" terseyum kepada Raisa. 

Setelah itu Raisa bertemu dengan meme dan rara. "Hai Me......hai Ra, yuk berangkat" sapa Raisa kepada teman-temannya itu. " Ha sa, yuk berangkat" jawab meme. 

Setelah itu mereka berangkat bersama, merekan tidak naik bis karena ada tetanganya yang mau mengantarnya ke SMA nyadengan membayar ongkos yang sama dengan naik bis, Raisa dan teman-temanya itu hanya menunggu di depan gapaura masuk ke rumahnya. setelah beberapa menit meninggu mobil jemputannya mereka datang. Dan hanya butuh waktu 25 menit ia sudah sampai di sekolah dengan tepat.

Setelah sampai di sekolah Raisa, Meme, dan Rara berpisah menuju kelasnya masing-masing. Raisa masuk kelasnya masih sama dengan suasana yang sama, Raisa hanya duduk sambil membaca buku yang dia bawa. 

Di hari pertama masa MPLS Raisa juga belum memiliki teman yang baru, ia hanya kadang ngobrol dengan teman satu SMP nya. Setelah itu semua siswa harus berkumpul di GOR untuk mengikuti acara MPLS selanjutnya. Dengan adanya hari itu Raisa menemukan seorang teman yang baik, dan bahkan menjadi seorang sahabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun