Mohon tunggu...
Munika Ayu Tri Utami
Munika Ayu Tri Utami Mohon Tunggu... Lainnya - wonogiri, Jawa Tengah

PLS'20_UNNES

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Luka yang Membawa Kebahagiaan

1 November 2020   11:24 Diperbarui: 1 November 2020   11:27 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah itu kakak senior memberikan rambu-rambu untuk barang bawaan yang harus dibawa. Setelah beberapa lama akhirnya jam menunjukan pukul 14.00 semua siswa dipulangkan dan mempersiapkan alat atau barang bawaan  untuk besok.

Raisa pulang sekolah langsung pulang sekolah langsung pulang ke rumah, setelah sampai di rumah ia langsung membersihkan diri dan segera mempersiapakan alat yang di perlukan untuk MPLS besok.setelah semua barang bawaan yang dibawa untuk besok sudah selesai Raisa langsung istirahat, tiba-tiba ibu Raisa memangilnya "Raisa, makan dulu nanti perutmu sakit!". "Iya, buk." Jawab Raisa sambil menuju meja makan. 

Setelah makan Raisa menceritakan kejadianya yang disekolah tadi, ibu Raisa menasihati Raisa agar tetap semangat belajar dan menjadikan setiap kejadian di jadikan sebagai acuan untuk tetap mengapai mimpi. 

Setelah itu hari belarut semakain malam dan tepat pukul 19.00 Raisa sudah tidur karena diaharus bangun lebih awal dari hari-hari biasanya karena dia harus berangkat pagi dan tepat pukul 06.00 ia harus sudah sampai di sekolah.

Keesokan harinya Raisa bangun pukul 04.00 pagi Raisa menggunakan waktunya itu untuk sholat tahajud dan sambil menunggu adzan subuh, setelah itu Raisa langsung mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah barunya. " Raisa cepat sarapan, udah jam 05.15 nanti kamu terlambat sekolah" perintah ibu Raisa. "Iya buk, sebentar lagi ya". 

Setelah beberapa menit Raisa sarapan dan segera berangkat sekolah. "Buk, Raisa berangkat dulu, assalamualaikum buk" pamit Raisa kepada ibunya sambil menjabat tangan sang ibu tercinta. "Iya, waalaikumus salam, hati-hati dijalan" terseyum kepada Raisa. 

Setelah itu Raisa bertemu dengan meme dan rara. "Hai Me......hai Ra, yuk berangkat" sapa Raisa kepada teman-temannya itu. " Ha sa, yuk berangkat" jawab meme. 

Setelah itu mereka berangkat bersama, merekan tidak naik bis karena ada tetanganya yang mau mengantarnya ke SMA nyadengan membayar ongkos yang sama dengan naik bis, Raisa dan teman-temanya itu hanya menunggu di depan gapaura masuk ke rumahnya. setelah beberapa menit meninggu mobil jemputannya mereka datang. Dan hanya butuh waktu 25 menit ia sudah sampai di sekolah dengan tepat.

Setelah sampai di sekolah Raisa, Meme, dan Rara berpisah menuju kelasnya masing-masing. Raisa masuk kelasnya masih sama dengan suasana yang sama, Raisa hanya duduk sambil membaca buku yang dia bawa. 

Di hari pertama masa MPLS Raisa juga belum memiliki teman yang baru, ia hanya kadang ngobrol dengan teman satu SMP nya. Setelah itu semua siswa harus berkumpul di GOR untuk mengikuti acara MPLS selanjutnya. Dengan adanya hari itu Raisa menemukan seorang teman yang baik, dan bahkan menjadi seorang sahabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun