Mohon tunggu...
Munawwir
Munawwir Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah

Olahraga, ramah, pendidikan & desain grafis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Kompetensi Belajar Peserta Didik daam Pembelajaran Teks Eksplanasi

3 November 2022   20:45 Diperbarui: 3 November 2022   20:52 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran.

Kali ini penulis akan menguraikan pengalaman mengajar terbaik (Best Practice) yang telah dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Tana Toraja.

Tujuan penulis menyusun dan berbagi cerita baik (Best Practice) ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menganalisis teks eksplanasi dengan memerhatikan isi, urutan kejadian, hubungan kausalitas, dan topik dalam teks eksplanasi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning dengan media powerpoint interaktif, audiovisual, buku digital berbasis flip html5, canva dan padlet.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah ini yaitu pembelajaran yang dilaksanakan pendidik hanya menggunakan metode ceramah dan belum menerapkan model pembelajaran inovatif serta tidak maksimal memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran sehingga berdampak pada rendahnya kompetensi peserta didik dalam pembelajaran teks eksplanasi.

Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena salah satu poin penting dalam pembelajaran adalah penentuan model serta penerapan media pembelajaran yang tepat sehingga mampu memenuhi kebutuhan belajar peserta didik sesuai dengan karakter belajar masing-masing. Semoga dengan adanya praktik pembelajaran ini diharapkan bisa memotivasi diri pribadi, juga bisa menjadi salah satu referensi bagi rekan guru untuk pengembangan pembelajaran lainnya.

Peran dan tanggung jawab pendidik dalam praktik ini yaitu  menyiapkan rrencana pembelajaran (RPP), memilih media, menyusun LKPD dan melaksanakan proses pembelajaran yang maksimal dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan inovatif, guna membentuk karakter peserta didik yang sesuai dengan kompetensi keterampilan berpikir tingkat tinggi (critical thinking, collaboration, creativity, and communication), sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Hal-hal yang menjadi tantangan selama pelaksanaan kegiatan Best Practice ini yaitu kesiapan perserta didik dalam proses pembelajaran, rendahmya motivasi belajar peserta didik, peserta didik belum terbiasa memanfaatkan gawai untuk pembelajaran, kurangnya pemahaman pendidik tentang model pembelajaran inovatif dan kurangnya kreativitas pendidik dalam menyajikan materi pembelajaran

Dari tantangan yang disebutkan di atas, maka untuk mencapai tujuan pada praktik pembelajaran ini tentunya diperlukan keterlibatan seluruh elemen madrasah mulai dari pimpinan, para pendidik serta peserta didik itu sendiri. Pendidik perlu meningkatkan kompetensi yang dimiliki, dalam hal ini penerapan model pembelajaran yang inovatif disertai dengan pemanfaatan teknologi dalam bentuk media pembelajaran berbasis digital sehingga meningkatkan motivasi serta hasil belajar peserta didik.

Dalam menangani tantangan-tantangan tersebut dia atas, ada beberapa hal yang dilakukan oleh penulis diantaranya menyiapkan rencana praktik pembelajaran/ perangkat pembelajaran yang menjadi solusi terhadap masalah yang dihadapi. Pada penyusunan rencana pembelajaran ini, penulis memerlukan diskusi dengan teman sejawat kemudian mencari literatur dan menggali informasi dari pembimbing/guru pamong.

Selanjutnya, Melakukan koordinasi dan memohon izin kepada Kepala Madrasah terkait pelaksanaan praktik pembelajaran di madrasah, Wakamad Bidang Akademik terkait penyesuaian jadwal pembelajaran dengan pelaksanaan praktik pembelajaran di madrasah dan Wakamad Bidang Sarpras tentang pemanfaatan sarana smart tv serta ruang kelas X3, dan berkoordinasi dengan Tim IT madrasah terkait akses wifi pada saat praktik pmbelajaran.

Dan tak kalah pentingnya, menyipakan peserta didik, ruang kelas, serta perangkat pendukung seperti kamera, microphone, tab, dan smart tv.

Adapun strategi yang saya gunakan untuk menghadapi tantangan tersebut, antara lain:

1. Pendekatan, Model dan Metode

Penentuan model pembelajaran diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Adapun model pembelajaran yang dipilih yaitu Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan Saintifk-TPACK. Model PBL ini terdiri dari 5 tahapan, yaitu orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.Pada praktik ini, pendidik menerapkan metode tanya jawab, diskusi kelompok dan penugasan. Diharapkan dengan metode ini, kegiatan pembelajaran akan berpusat pada peserta didik sehingga meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui penyelesaian LKPD secara berkelompok.

2. Pemanfaatan media

Pemanfaatan media pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi pembelajaran yang dilaksanakan. Pada praktik ini, pendidik memanfaatkan media berbasis digital yakni powerpoint interaktif, buku digital berbasis Flip Html 5, video fenomena (youtube), dan dinding digital berbasis padlet dengan pendekatan Saintifik-TPACK.

3. Penilaian

Penilaian pada praktik pembelajaran ini mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi. Penilaian untuk mengukur ketercapaian indikator dapat dilakukan dengan beberapa teknik penilaian. Untuk lebih mudah dalam melaksanakan penilaian, indikator pencapaian kompetensi kemudian dijabarkan ke dalam indikator soal dalam bentuk kisi-kisi dan rubrik penilaian. Selain itu, penilaian sikap dan diskusi kelompok dilakukan secara langsung/observasi dalam bentuk jurnal.

Kegiatan praktik pembelajaran diawali dengan salam dan berdoa sebagai bentuk habituasi nilai karakter bagi peserta didik. Selanjutnya, pendidik menampilkan informasi berbasis powerpoint interaktif melalui Smart TV, kemudian menayangkan video terkait fenomea alam sehingga peserta didik dapat mengamati serta mengumpulkan informasi secara langsung yang kemudian didiskusikan bersama teman kelompok sesuai dengan LKPD yang disajikan.

Selain itu, pendidik juga menggunakan media buku digital berbasis Flip Html 5 berisi kumpulan materi dan lembar kerja peserta didik yang diakses melalui gawai masing-masing dengan efek flip seperti buku aslinya sehingga memberikan pengalaman membaca yang berbeda bagi peserta didik. Hal ini juga merupakan usaha pendidik untuk meningkatkan literasi baca digital bagi peserta didik.

Pembelajaran yang dilaksanakan sepatutnya terasa nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik. Pada praktik pembelajaran ini, pendidik memberikan motivasi serta apresiasi bagi peserta didik atas segala usaha positif yang mereka tunjukkan. Pendidik juga memberikan keleluasaan bagi pesserta didik untuk mengekpresikan pengalaman diri saat pembelajaran dengan jujur melalui gawai masing-masing pada dinding BaPer (Bahas Pembelajaran) berbasis padlet sebagai bentuk refleksi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pembelajaran berikutnya.

Dampak dari aksi yang dilakukan cukup efektif dilihat dari hasil diskusi yang dipaparkan oleh masing-masing kelompok peserta didik, tampak pemahaman peserta didik terkait informasi (isi, urutan kejadian, hubungan kausalitas, dan topik) sangat baik. Peserta didik juga terlihat lebih aktif dalam diskusi kelompok, serta menunjukkan kemampuan berpikir kritis saat menanggapi pemaparan hasil diskusi kelompok lainnya dengan berani, sopan dan penuh percaya diri.

Rekan guru lain yang juga ikut memperhatikan kegiatan praktik pembelajaran ini juga merasa peserta didik jauh lebih aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Salah satu faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis digital dengan pendekatan Saintifik-TPACK seperti powerpoint interaktiv, video dan buku digital berbasis flip html5 sesuai dengan karakter peserta didik masa kini.

Berdasarkan hasil praktik pembelajaran tersebut maka penerapan model pembelajaran inovaif dengan media pembelajaran berbasis digital memanfaatkan teknologi memberi pengalamana belajar yang berbeda bagi peserta didik sehingga berdampak positif bagi proses pembelajaran di madrasah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun