Adapun strategi yang saya gunakan untuk menghadapi tantangan tersebut, antara lain:
1. Pendekatan, Model dan Metode
Penentuan model pembelajaran diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Adapun model pembelajaran yang dipilih yaitu Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan Saintifk-TPACK. Model PBL ini terdiri dari 5 tahapan, yaitu orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.Pada praktik ini, pendidik menerapkan metode tanya jawab, diskusi kelompok dan penugasan. Diharapkan dengan metode ini, kegiatan pembelajaran akan berpusat pada peserta didik sehingga meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui penyelesaian LKPD secara berkelompok.
2. Pemanfaatan media
Pemanfaatan media pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi pembelajaran yang dilaksanakan. Pada praktik ini, pendidik memanfaatkan media berbasis digital yakni powerpoint interaktif, buku digital berbasis Flip Html 5, video fenomena (youtube), dan dinding digital berbasis padlet dengan pendekatan Saintifik-TPACK.
3. Penilaian
Penilaian pada praktik pembelajaran ini mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi. Penilaian untuk mengukur ketercapaian indikator dapat dilakukan dengan beberapa teknik penilaian. Untuk lebih mudah dalam melaksanakan penilaian, indikator pencapaian kompetensi kemudian dijabarkan ke dalam indikator soal dalam bentuk kisi-kisi dan rubrik penilaian. Selain itu, penilaian sikap dan diskusi kelompok dilakukan secara langsung/observasi dalam bentuk jurnal.
Kegiatan praktik pembelajaran diawali dengan salam dan berdoa sebagai bentuk habituasi nilai karakter bagi peserta didik. Selanjutnya, pendidik menampilkan informasi berbasis powerpoint interaktif melalui Smart TV, kemudian menayangkan video terkait fenomea alam sehingga peserta didik dapat mengamati serta mengumpulkan informasi secara langsung yang kemudian didiskusikan bersama teman kelompok sesuai dengan LKPD yang disajikan.
Selain itu, pendidik juga menggunakan media buku digital berbasis Flip Html 5 berisi kumpulan materi dan lembar kerja peserta didik yang diakses melalui gawai masing-masing dengan efek flip seperti buku aslinya sehingga memberikan pengalaman membaca yang berbeda bagi peserta didik. Hal ini juga merupakan usaha pendidik untuk meningkatkan literasi baca digital bagi peserta didik.
Pembelajaran yang dilaksanakan sepatutnya terasa nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik. Pada praktik pembelajaran ini, pendidik memberikan motivasi serta apresiasi bagi peserta didik atas segala usaha positif yang mereka tunjukkan. Pendidik juga memberikan keleluasaan bagi pesserta didik untuk mengekpresikan pengalaman diri saat pembelajaran dengan jujur melalui gawai masing-masing pada dinding BaPer (Bahas Pembelajaran) berbasis padlet sebagai bentuk refleksi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pembelajaran berikutnya.
Dampak dari aksi yang dilakukan cukup efektif dilihat dari hasil diskusi yang dipaparkan oleh masing-masing kelompok peserta didik, tampak pemahaman peserta didik terkait informasi (isi, urutan kejadian, hubungan kausalitas, dan topik) sangat baik. Peserta didik juga terlihat lebih aktif dalam diskusi kelompok, serta menunjukkan kemampuan berpikir kritis saat menanggapi pemaparan hasil diskusi kelompok lainnya dengan berani, sopan dan penuh percaya diri.