Mohon tunggu...
Mulyono Atmosiswartoputra
Mulyono Atmosiswartoputra Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Belajar merangkai kata agar pelajaran tak hilang sia-sia.

Selanjutnya

Tutup

Music

Wangsalan dalam Lirik Lagu "Wuyung"

15 Januari 2024   00:04 Diperbarui: 20 Januari 2024   11:13 1662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

nang omah bingung

Mung kudu weruh
Woting ati dhuh kusuma ayu
Apa ra trenyuh
Sawangen iki awakku sing kuru

Klapa mudha, leganana nggonku nandhang branta
Witing pari, dimen mari nggonku lara ati
Adhuh nyawa

Dhuh, dhuh, kusuma
Apa ora krasa, apa pancen tega
Mbok mbalung janur
Paring usada mring kang nandhang wuyung

Reff :

Klapa mudha, leganana nggonku nandhang branta
Witing pari, dimen mari nggonku lara ati

Adhuh nyawa

Dhuh, dhuh, kusuma
Apa ora krasa, apa pancen tega
Mbok mbalung janur
Paring usada mring kang nandhang wuyung

Dari lirik lagu di atas, kita dapati kata "klapa mudha", "witing pari", dan "mbalung janur" yang tampaknya tidak ada hubungannya dengan kalimat berikutnya. Namun dalam kennyataannya, kata-kata tersebut justru memiliki hubungan yang erat dengan kalimat berikutnya. Kata "klapa mudha", "witing pari", dan "mbalung janur" memang sengaja dipakai sebagai tebakan yang jawabannya terdapat pada kalimat berikutnya. Inilah yang dalam sastra Jawa disebut dengan wangsalan. Dengan kata lain, wangsalan adalah kata atau kata-kata yang mirip tebakan dan memerlukan jawaban, sedangkan jawabannya berada di belakang wangsalan tadi. Jawaban tersebut terkadang berupa kata, tapi kadang-kadang berupa penggalan kata.

Mari kita bahas wangsalan yang ada dalam lagu "Wuyung" di atas.

Pada bait ketiga baris pertama kita menemukan kalimat, "Klapa mudha, leganana nggonku nandhang branta" (Klapa mudha, legakanlah perasaanku yang sedang jatuh cinta). Kata "klapa mudha" atau kelapa muda adalah wangsalan atau kata yang mirip tebakan. Dalam bahasa Jawa, klapa mudha atau kelapa muda, biasa disebut degan. Dari kata degan inilah lalu muncul kata "leganana" pada kalimat berikutnya sebagai jawaban atas tebakan klapa mudha alias degan. Jawaban ini didasarkan pada kemiripan bunyi "gan" pada kata degan dan leganana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun