Di udara ribuan meter di atas permukaan laut, memflash back 12 hari perjalanan.
Destinasi baru telah dikunjungi dengan berbagai daya tarik dan keunikannya. Beberapa titik dari target bucket list bertambah. Teringat saran teman seorang pelancongan kawakan, selagi tubuh cukup kuat terlebih dahulu pergilah ke target destinasi wisata yang terjauh, sebelum pergi ke destinasi lebih dekat. Begitulah sarannya yang terkadang saya turuti.
Wisata Lofoten termasuk perjalanan jauh, memerlukan effort dan stamina lebih. Alhamdulillah bisa kami jalani dengan lancar dan aman.
Selain pengalaman mengunjungi tempat - tempat baru, dalam perjalanan ini kami juga bertemu dengan teman - teman baru. Teman seperjalanan dengan beragam latar belakang dan gaya. Alhamdulillah semuanya baik. Anggota rombongan saling pengertian, perhatian dan saling membantu.
Tak akan terlupakan, bagaimana celetukan - celetukan Suroboyoan pak Sugiarto menghangatkan suasana. Istilah baru yaitu kelompok Sialan. Atau maksudnya kelompok usia lanjut, sialan adalah kosa kata orisinal yang lucu dan juga mentertawakan diri sendiri. Pak Giarto dan saya termasuk kelompok sialan tadi.
Juga mas Gun, maestro bumbu masak menguak kisah perbumbuan yang ternyata adalah bidang cukup luas, yang unik dan menantang. Betapa karena bumbu yang pas, satu makanan instant bisa diterima oleh berbagai suku bangsa di seantero bumi.
Kisah mie instant yang dijajakan di puncak gunung Sinai, tempat Nabi Musa bertemu Tuhan. Atau di Nigeria, dimana mie instant produk Indonesia telah menjadi makanan harian favorit di sana.
Jadi betapa bumbu itu terkadang, tidak kita sadari mewarnai dan ikut campur tangan dalam kualitas kehidupan kita sehari - hari.
Juga teman - teman yang lain, dengan berbagai pengalaman berbisnis dan jalan hidup yang beragam telah memperkaya perjalanan tur ini.
Perjalanan panjang semacam ini hanya terealisir, manakala kita mampu memenuhi tiga syarat utama. Yakni, yang pertama tubuh sehat. Kedua mampu membiayainya. Dan yang ketiga memiliki waktu luang. Banyak orang pingin tur jauh namun hanya bisa memenuhi dua syarat saja. Waktu cukup, bisa membiayai, tetapi fisik tidak memungkinkan. Atau fisik kuat, biaya tidak masalah, tetapi tidak punya waktu luang.
Kami bersyukur dan merasa beruntung masih mampu memenuhi tiga syarat itu. Walaupun secukupnya. Tempat - tempat baru yang jauh, yang dulu hanya bisa dilihat di gedung bioskop dapat kami datangi. Dan masih berharap, ke depan kami mampu melakukan perjalanan wisata lagi. Ke destinasi - destinasi baru walau di tempat jauh.