Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Norwegia Utara di Musim Gugur #14

24 Januari 2025   19:31 Diperbarui: 25 Januari 2025   00:18 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patung Monolith, dokpri
Patung Monolith, dokpri
Dari dasar sampai puncak Monolith terukir 121 patung manusia segala usia, dengan berbagai ragam gaya serta kegiatan. Bertumpuk - tumpuk, meliuk ekspresif melingkari batu masif itu.

Gustav Vigeland butuh waktu 14 tahun untuk menyelesaikan patung Monolith ini. Rancangan awalnya terbuat dari tanah liat yang dibentuk menyerupai batu bahan Monolith.

Konon patung Monolith adalah penggambaran proses spiritualitas perjalanan dan visi kehidupan manusia. Simbol kebangkitan kembali dan Reinkarnasi umat manusia.

Dari kejauhan Monolith menjulang mendominasi taman, gagah. Untuk sampai di plaza Monolith, pengunjung menapaki puluhan tangga granit.

Dari jauh nampak gagah mengesankan. Dan saat diamati dari dekat, Monolith itu begitu mengagumkan. Ukiran ratusan manusia yang saling menyunggi dan bertumpu dengan berbagai ekspresi tampil sangat hidup. Menunjukan aksi, juga misteri.

Taman Vigeland layak kalau disebut sebagai tujuan wisata paling menarik di Oslo. Menyambanginya, pengunjung tidak hanya menikmati keindahan namun barangkali juga pencerahan. Tentang tekad seorang pematung yang bekerja keras mempersembakan karya terbaik untuk negerinya. Bahkan untuk warga dunia.

  • Vigeland Park, dokpri
    Vigeland Park, dokpri
    Patung - patung itu diukir tidak hanya dengan tenaga dan energi. Namun juga dengan visi dan hati. Mengesankan.

    Bersambung episode terakhir

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun