Udara malam dingin menyambut, nol derajat celcius. Untung kami sudah menyandang kostum rangkap penahan dingin. Aman. Anginpun hanya sepoi. Sejenak malam hanya terasa sejuk. Entah nanti bagaimana terasa kalau sudah 10 menit berada di ketinggian alam terbuka ini.
Aplikasi menunjukan indek KP masih sekitar 2,5 bergerak mendekati 3. Artinya aurora masih tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Kalau indeknya diatas 6, baru memungkinkan terlihat tanpa alat bantu.
Malam ini kami perlu bantuan mata kamera untuk melihatnya. Ternyata mata kamera gadget jaman now jauh lebih tajam dibanding mata biasa.
Eksperimen, try and errors. Kayak orang kehilangan orientasi, kami masing - masing mengacungkan dan menjepretkan gadget ke arah langit yang berbeda - beda. Hasilnya akan dibandingkan, arah mana yang menunjukan gambar aurora paling jelas.
Di tengah malam gelap, kami masing - masing asyik menjepret, meneliti hasil percobaan kami.
Tiba-tiba membelah sunyi ada yang berteriak tertahan. Di sini nampak bagus...
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H