Waktu berlalu cukup lama, yang semula hanya rasa belas perlahan berubah. Timbul sepercik rasa sayang. Semakin lama menatap, perasaan kasih itu tambah dalam. Akhirnya nona duyung jatuh cinta pada sang pangeran pingsan itu.
Setelah beberapa lama waktu berlalu, datang seorang nona manusia cantik menemukan dan membawa pergi sang pangeran.
Nona duyung terpana menatap kepergian sang pujaan diatas gerobag gadis jelita. Tak kuasa, tak rela. Namun tak berdaya. Hanya bisa menitikan air mata. Air mata putri duyung, lambang kesedihan mendalam.
Dengan perasaan tak menentu, nona duyung berenang menyelam kembali ke laut dalam. Membawa rasa risau, juga cinta membara.
Hidup nona duyungpun berubah. Rindu dan cinta pada pangeran menjadi obsesi, siksaan tak tertahankan. Tumbuh tekad, pangeran itu harus menjadi miliknya, pasangannya. Walau harus melalui cara apapun.
Tak tahan siksaan dan gairah cinta, nona duyung mendatangi ahli nujum paling hebat. Meminta penujum agar dirinya bisa memiliki dua kaki, menjadi manusia sebagaimana pangeran pujaannya.
Duyung cantik rela bertukar. Menyerahkan suara merdu dan ekornya, dibarter dengan dua kaki manusia. Ahli nujum membeberkan risiko berat yang harus ditanggung bila nona duyung gagal menyunting pangeran. Dirinya bakal tak bisa lagi menjadi seekor duyung seperti semula. Namun akan dikutuk, berubah hanya menjadi sekepal buih laut yang putih.
Nona duyung tak gentar dengan risiko itu demi sang pangeran impian. Merasa optimis wajah cantiknya akan memikat sang pujaan.
Singkat cerita, kita semua sudah tahu. Nona duyung tidak disunting sang pujaan. Pangeran tampan lebih memilih nona manusia yang dikira dari awal telah menyelamatkan dirinya. Nona manusia akan segera disuntingnya.
Sedih dan putus asa, nona duyung pergi ke pantai menemui kakaknya. Menceritakan semua kisah dan penyebab patah hatinya. Juga kutukan yang akan ditanggungnya.
Mendengar kisah sedih adiknya, sang kakak mencoba memberi solusi. Bahwa sang pangeran mesti dibunuh, sebelum pernikahannya berlangsung resmi. Dengan begitu mestinya nona duyung akan terbebas dari kutukan, apabila sang pangeran mati sebelum menikah.