Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Napak Tilas, Tur Medan - Toba #5

8 Oktober 2024   09:37 Diperbarui: 8 Oktober 2024   11:18 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah pulas semalam di ranjang yang besar, pagi dini hari ini saya dan isteri naik ke rooftop. Bagian teratas hotel yang terbuka, dan sebagian kecilnya tertutup.

Tadi malam kami dinner di rooftop ini. Berada di area out door dalam naungan langit Toba yang agak mendung.

Bulan Toba, dokpri
Bulan Toba, dokpri

Desa tepi Toba, dokpri
Desa tepi Toba, dokpri
Rooftop dinner, dokpri
Rooftop dinner, dokpri

Menunggu pesanan datang, melongok ke bawah sana. Lampu - lampu berpendaran berkelip di tepi danau yang berkilat memantulkan cahaya rembulan nan redup.

Rembulan bulat menggantung di langit. Dikelilingi kabut menghitam. Sesekali angin bertiup sepoi, rembulan nyaris tertelan kabut. Namun angin yang lain menyelamatkan. Sang ratu malampun muncul kembali bertengger di puncak langit.

Danau Toba dan sekitarnya malam itu terkesan syahdu. Mendekati misterius.

Inilah danau vulkanik terbesar di dunia. Terbentuk akibat letusan besar gunung Toba, 70 an ribu tahun yang lalu. Konon erupsi itu merupakan letusan terbesar gunung berapi selama 25 juta tahun terakhir. Atau sepanjang sejarah.

Malam itu kami menggigil tertimpa angin yang tak putus meniupi rooftop. Mie godog dan jahe panas membantu, namun tak membuat kami bertahan. Akhirnya kami berpindah duduk ke area rooftop yang terlindung.

Malam Toba memberi tambahan pemahaman tentang keindahan, misteri, kenikmatan juga tentang daya tahan.

Pagi ini, di rooftop yang sama, kami berdua menjadi saksi munculnya sang mentari dari balik punggung bukit tepi danau sebelah kiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun