Apapun kehebatannya, dan walaupun betapa keindahan yang telah kami nikmati dan rasakan di negeri orang, namun pada akhirnya kita akan merasa, bahwa negeri sendiri itulah tempat yang paling tepat dan pas untuk kita hidup dan bermasyarakat.
Hanya dua pekan, namun rindu pulang pun terasa sudah. Ingin segera kembali terjun dan larut dalam dinamika pergaulan, makanan, bahkan juga kemacetan jalan di negeri sendiri.
Ya, pulang memang kosa kata penuh makna. Dari pelampiasan rasa kangen, harapan, menyerap kembali energi tanah asal muasal. Bahkan, terkadang juga menjadi tempat kesedihan berasal dan bermuara.
Pulang kali ini adalah pulang untuk yang kesekian kalinya. Pulang dengan p kecil, sebelum saatnya nanti pulang dengan P besar, hanya sekali saja. Yaitu berpulang menghadap Yang Kuasa.
Kami akan terbang kembali dengan airline Qatar grup. Dari Kopenhagen dengan pesawat SAS kami akan menuju Doha, transit sebentar. Lalu disambung dengan pesawat Qatar dari Doha menuju Jakarta.
Rute yang tetap sama dengan saat keberangkatan. Namun penerbangan akan ditempuh lebih cepat. Karena pesawat terbang ke tenggara, dan rotasi bumi berputar ke arah barat. Karena rotasi bumi ini, akan membantu perjalanan ditempuh lebih singkat.
Sore itu pesawat raksasa Qatar air mendarat mulus di terminal tiga, bandara Soetta. Alhamdulillah. Kembali menapak Tanah Air tercinta.
Perjalanan panjang usai. Pengalaman, wawasan, pemahaman, perspektif, pembelajaran dan teman baru kami peroleh. Penyulut energi jiwa.
Kembali ke rumah, pulang. Pepatah lama terngiang, there is no place like home. And there is no home like my home.
North and South, East or West, Home is the best.
  selesai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H