Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Islandia Negeri Es dan Api, Catatan Perjalanan #15 (Selesai)

2 September 2023   20:54 Diperbarui: 14 September 2023   10:12 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat pukul 12.00 siang, sempat menyaksikan pergantian penjaga istana ratu. Atraksi khas setiap hari di halaman istana yang ramai ditonton para wisatawan.

Copenhagen, old town. Dokpri
Copenhagen, old town. Dokpri
Para prajurit berganti shift tugas. Berkostum baju hitam, topi musim dingin juga berwarna hitam dan berpedang. Prajurit - prajurit itu gagah tegak berbaris membentuk formasi sempurna di halaman istana.

Meskipun tidak seheboh pergantian prajurit di istana Buckingham London, namun tetap dapat menarik wisatawan berdesakan untuk menonton dan mengabadikan.

Siang itu Kopenhagen bersuhu sekitar 20 derajat celcius. Cukup panas bagi warga setempat. Orang - orang dan para pengendara sepeda ontel, kendaraan populer dan paling banyak dipergunakan di Denmark itu berseliweran. Hanya berkaos oblong, bahkan banyak juga yang bertelanjang dada. Langit Kopenhagen cerah, matahari bersinar terang, hangat menunjukan keperkasaannya.

Walking tur yang asyik dan menarik, seolah menelusuri diorama sejarah panjang suku Viking. Kisah tampuk kekuasaan diwarnai berbagai invasi, kekerasan, penjarahan namun juga solidaritas dan persahabatan.

Walking tour siang ini berakhir di promenade kanal Nyhavn. Promenade paling terkenal, tempat wajib bagi wisman untuk bersantai, meriung dan nongkrong. Menikmati dan menyerap semangat Denmark di musim panas.

Nyhavn adalah kanal yang diapit oleh dermaga lama. Bangunan khas dan warna warni tipikal Nordic berdiri di kiri kanan promenade. Warna cerah dan meriah menjadi ciri khas aura bangunan Nordic. Kita akan temui juga model - model bangunan berwarna meriah seperti itu di Finlandia, Norwegia ataupun Swedia.

Siang yang panas, promenade Nyhavn ramai sekali. Orang berlalu lalang atau bersantai di cafe - cafe sepanjang jalan. Di bangku - bangku kecil, menikmati denyut nadi musim panas Kopenhagen, ditemani segelas besar bir dingin dan berbagai camilan tipikal negeri utara. Semarak sekali.

Saya menuju salah satu konter paling ramai untuk membeli tiket boat tour. Dengan membayar setara dengan sekitar dua ratus lima puluh ribu rupiah ( separuh dari tarif naik gondola Venesia ) kami akan menikmati atraksi paling populer di Kopenhagen ini selama satu jam.

Udara panas terik, kapal tur berkapasitas 100 an penumpang itu mulai beranjak dari sandaran.

Kopenhagen boat tour ini memang layak kalau disebut sebagai atraksi paling menarik di Kopenhagen. Perahu menyusuri puluhan kanal, melewati bangunan - bangunan penting dan bersejarah yang tadi kami lewati juga saat walking tour. Namun nuansanya jadi berbeda saat dilihat dari sisi sungai dan laut. Struktur bangunan itu nampak lebih besar dan megah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun