Sesi foto dan video sana sini. Bersama juga dengan nona Singapura. Foto - foto signature oleh pemandu yang merangkap menjadi juru foto dan pengarah gaya.
Kami hepi. Terutama Totok nampak ceria, dengan senyuman yang selalu tersungging di bawah kumis tebalnya.
Sunset yang konon indah di sini masih terlalu lama untuk ditunggu. Kami memilih menuju ke parkir Jeep, takut nanti terlalu malam sampai di Yogya. Berjalan santai sambil menonton atraksi para turis negeri jiran menyeberang dengan gondola. Para penyeberang itu berteriak - teriak saat gondolanya dikejar ganasnya deburan ombak. Seru nian.
Jeep turun dari pantai Timang, kembali ke pangkalan. Kini saatnya makan sore dengan hidangan istimewa, lobster besar segar pantai timang.
Hari masih sore, warung pak Sis belum begitu ramai. Barangkali para wisatawan masih menunggu datangnya sunset. Namun meja - meja sudah cukup banyak terisi.
Makan sore hampir malam di warung pak Sis saat itu adalah salah satu kulineran terenak yang pernah saya rasakan.
Memesan paket untuk berempat. Dengan menu 2 porsi lobster besar goreng, tempe segi tiga goreng, sayur kangkung, 2 cobek sambal dan satu cething nasi putih. Dilengkapi dengan sepoci teh tawar. Semuanya tersaji masih hangat, dengan bahan yang juga masih baru dan segar.
Saking enak dan nafsunya makan malam itu, kami tidak hanya berkeringat namun juga sampai keluar air mata kepedasan.
Hari itu 4 April 2018 adalah hari yang panjang, lengkap dan mendebarkan. Sarat dengan petualangan. Saya bahagia. Demikian juga saya lihat Totok, Wisjnu dan Jacky nampak enjoy dan marem.
Di warung pak Sis disediakan tembok memori. Setiap pengunjung boleh menuliskan apapun di situ. Saya yang didaulat untuk menuliskannya.
life is beautiful. Brigade 77. Mulyo,Totok, Wisnu, Jacky. Â 04 - 04 - 2018
Ya life is beautiful. Minimalnya kita mesti berpikiran seperti itu.