Tercenung mendengar berita itu. Begitu cepat.
Ya itulah, tersadar kembali bahwa srlalu ada saat pertemuan, kebersamaan dan perpisahan yang terkadang terjadi tak terduga.
Mendoakan dan merelakan. Itulah barangkali yang terbaik bisa kita lakukan.
Selamat jalan Totok, teman yang baik. Semoga kedamaian selalu menyertai. Dan di tempat terbaik engkau kini bermukim.
Mikul duwur mendem jero, itulah wisdom para bijak yang layak kita amalkan terhadap para sahabat atau kerabat yang tlah berpulang.
25 orang dari 250 teman angkatan 1977 telah mendahului. Kita doakan untuk kedamaian dan kebaikan para Almarhum dan Almarhumah di alam keabadian.
Mikul duwur, mengenang dan menceritakan hal - hal yang baik saja. Dan mendem jero, menyimpan serta menutupi hal yang kurang atau buruk.
Bagi kita yang masih berselancar di sisa usia ini, tak perlu risau memikirkan dan berhitung, siapa giliran berikutnya. Juga tak perlu menebak, Siapa diantara kita teman satu angkatan yang bakal menjadi orang terakhir tutup usia.
Kematian itu pasti. Tak diharapkan segera datang, namun juga mesti bersiap diri dan ikhlas menerima saat panggilan datang.
Tugas kita kini mensyukuri dan menikmati apa yang ada. Samadya.
Itulah amalan terbaik yang layak dilakukan.