Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Road to Victory, Laga Pamungkas Garuda Muda Kontra Gajah Perang

29 Desember 2021   16:37 Diperbarui: 29 Desember 2021   17:11 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Gajah Perang telah menunjukan gading, belalai dan sepakan empat kakinya yang mematikan. Dibawah asuhan pelatih blasteran Jerman - Brazil Alexander Polking, tim Thailand tampil memukau. Menjuarai grup A dengan nilai sempurna. Meraih skor 12, memenangkan semua pertarungan. Dan di semi final melindas juara bertahan Vietnam. 

Tim Garuda akan menghadapi pemain matang yang rerata usianya memang lebih senior. Selain skill dan kerja sama yang solid, tim Gajah memiliki kemampuan maut dalam mengeksekusi bola - bola mati. Dan yang juga sangat berbahaya adalah kemampuan mereka mengintimidasi dan memprovokasi,  memancing lawan  melakukan tindakan bodoh.

Gajah Perang adalah tim dengan kemampuan komplit. Fisikal, Intelektual maupun Emosional. Garuda Muda akan bertarung dengan tim yang sangat tangguh.

Menyongsong laga pamungkas kompetisi yang dulunya bernama piala Tiger ini, teringat pada babak akhir perang saudara keturunan Bharata di padang Kurusetra. Yakni Bharatayudha dalam epos Mahabharata.

Pada pertarungan memperebutkan wilayah Astina itu, Kurawa mengerahkan pasukan dengan gelar perang strategi Dirada Meta. Atau Gajah Mengamuk ( Dirada Gajah, Meta marah).

Duryudana pembarep Kurawa memimpin di kepala didampingi Jayadrata. Karno Adipati Ngawangga sebagai ujung Gading, siap merobek pasukan Pandawa. Durna memimpin belalai gajah mengamuk. Belalai yang berayun dinamis memporak porandakan lawan.

Di lain pihak, menghadapi Dirada Mera, Pandawa menggelar strategi perang Garuda Yaksa atau Garuda Melayang.

Arjuna didampingi Kresna berperan sebagai ujung paruh sang Garuda. Sayap kanan dipimpin Destra Jumena dan Bima Werkudara menjadi ujung tombak sayap kiri.

Setyaki yang berjuluk Bima Kunting atau Bima Kecil menjadi cakar Garuda yang siap mengkoyak, mencerai beraikan lawan.

Kita semua tahu akhir perang Bharatayudha di padang Kurusetra. Melalui perjuangan, muslihat juga drama sentimentil perseteruan dua keluarga bersaudara, Pandawa memenangkan peperangan atas Korawa.

Menyongsong laga pamungkas final AFF 2020 malam ini, kita berharap tim Garuda Muda Indonesia akan menjadi Pandawa.  Memenangkan peperangan di National Stadium Singapore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun