Namun kita tahu pertarungan dengan Malaysia selalu menjadi laga bergengsi yang harus dimenangkan. Kontra dengan jiran negeri serumpun ini bisa dianalogkan seperti pertemuan tim tiga Singa Inggris melawan laskar Panzer Jerman. Tidak semata pertarungan sebelas pemain melawan sebelas pemain. Namun laga yang dibumbui dengan sentimen emosional dan masa lalu kesejarahan.
Kita semua tahu hasilnya. Mesti kebobolan terlebih dahulu, tim Garuda berhasil menaklukkan harimau Malaya dengan empat gol balasan. Melalui 2 gol Irfan Jaya, 1 gol tembakan kaki kiri  spektakuler Arhan Pratama. Dan 1 gol sundulan pemain blasteran jangkung Elkan Baggott di penghujung babak ke dua. Malaysia tutup buku, terpuruk di Singapore.
Indonesia menjadi juara grup B mengungguli Vietnam, meski hasil perolehan nilainya sama. Karena Garuda Muda lebih banyak mencetak gol dibanding tim Bintang Emas Vietnam.
Menghadapi tuan rumah di semi final, pertarungan Garuda melawan tim Singa di leg 2 berlangsung menegangkan, dramatis dan emosional.
Di leg pertama ke dua tim berhasil menjebol 1 gol ke gawang masing - masing lawan. Berlanjut duel hidup mati di leg 2, ke dua tim mengerahkan segala kemampuan untuk bisa melaju ke final.
Pertarungan yang menekan urat saraf  itu mencekam dari menit ke menit. Akhirnya dewi Fortuna berpihak kepada tim Garuda Muda.
Meskipun mendapat satu kartu merah, Singapore hampir memenangkan pertarungan. Kegagalan tendangan pinalti di akhir babak ke dua memupus harapan tim Singa menuju final.
Di babak perpanjangan, kecerdasan emosional skuad Singapore semakin menghilang. Dua kartu merah tambahan harus dituai. Tim Garuda berhasil menambah 2 gol tambahan.
Indonesia mengantongi tiket ke final dengan kemenangan agregat 5 - 3 atas tim Singapore.
Victory At All Cost
Pekan ini National Stadium Singapore akan menjadi padang Kurusetra. Laga pamungkas Garuda Muda versus tim Gajah Perang akan berlangsung panas dan emosional di stadion negara kota ini.