Atau kemampuan mereka hanya sebatas untuk survival, menghindari kepunahan. Namun tidak mampu membangun peradaban dan kehidupan yang semakin maju.
Sebaliknya imajinasi dan kemampuan manajemen yang hebat dari Sapiens menjadikannya makhluk teristimewa di permukaan bumi. Mampu melewati dan memanfaatkan jaman batu, berburu, bertani, industri dan jaman informasi. Menjadikannya homo cerdas unggulan yang tak terkalahkan oleh homo homo yang lain.
Sapiens membuat huruf, kata, kalimat. Membuat kertas, mencetak uang, membangun peradaban dan peraturan masyarakat untuk ketertiban dan kemajuan. Walaupun seringkali mengorbankan keadilan dan kesejahteraan sosial.
Seperti para Firaun di Mesir Kuno pada masa ratusan tahun sebelum Masehi. Berhasil membangun Istana istana megah, bendungan besar di sungai Nil dan Piramida piramida raksasa sebagai persiapan kuburan, hunian masa depan. Dalam kematian Firaun dibalsem untuk keabadian dan membekali diri dengan kekayaan berupa emas, perak dan sebagainya yang menyertainya ditaruh di rongga kedalaman perut Piramid. Setelah ribuan tahun, peninggalan itu masih eksis hingga kini.
Firaun selain menjadi raja juga mentasbihkan diri sebagai tetua bangsa, bahkan dewa. Banyak Sapiens lain yang berkuasa seperti Firaun di luar Mesir.Â
Sapiens cerdas yang menguasai dan menggalang kekuatan kolektif untuk atas nama kesejahteraan, kemakmuran dan ketertiban. Walaupun sejatinya seperti tertulis sejarah, semuanya  lebih cenderung pada kepentingan pemenuhan ambisi kekuasaan, kemegahan dan kekayaan.
Petualangan Sapiens berlanjut di era modern. Dalam buku ke dua, Homo Deus buku telaah sejarah masa depan manusia. Harari penulis Sapiens dan Homo Deus menyatakan bahwa manusia telah mengatasi tiga penyebab utama pemusnahan makhluk. Yakni kelaparan, wabah dan perang.
Dewasa ini kematian massal karena kelaparan sudah sangat sedikit. Justru yang terjadi kematian karena kelebihan makan jauh lebih besar dibanding karena kelaparan.
Konsumsi per kapita manusia terus naik. Termasuk makanan makanan tidak sehat. Menyebabkan komplikasi berbagai macam penyakit dan kematian.
Lalu dalam mengatasi wabah, Sapiens telah berhasil melewati dan menghalau berbagai pandemi yang pernah terjadi. Sejak wabah hitam sampar, flu Spanyol, Ebola, flu burung, flu babi, malaria dan berbagai penyakit lain telah mereka redam dalam waktu tak begitu lama - buku ini terbit tahun 2015 sebelum wabah Covid 19 terjadi.
Kemudian perang besar. Perang Dunia ke dua dengan korban militer dan sipil berjumlah 38 juta jiwa. Adalah perang dahsyat terakhir dengan korban jiwa terbesar dalam sejarah perang dimanapun.