Ken menjelaskan, kalau delapan puluh persen lebih para pemakai Kimono itu bukan orang Jepang asli. Tetapi turis asing. Di Kyoto memang banyak sekali tempat persewaan Kimono.
Kimono dengan corak warna warni, kebanyakan dengan corak berkembang kembang. Bisa disewa dengan harga sekitar empat ribu Yen per hari. Sekitar 500 ribu. Sewa sebesar itu meliputi sewa kostum Kimono, Obi, Sandal. Juga termasuk Sanggul, kipas dan merias.Sejak di Kuil Kyomizu tadi, banyak remaja remaja berkimono  beredar, berseliweran. Memang kostum tradisional Jepang itu cocok, padu untuk berfoto dengan latar bangunan bangunan klasik di Kyoto.
Mendekati gerbang kuil, kembali di kiri kanan jalan dipenuhi toko Souvenir dan makanan yang penuh pengunjung.
Minggu ini adalah Golden Week, seminggu penuh Jepang liburan kantor. Tempat tempat wisata dipenuhi para pelancong lokal dan mancanegara.
Demikian juga di Kuil Shinto ini. Sampailah kami di gerbang Kuil. Torii merah menjulang, menandai. Disebelah kanan adalah bangunan utama Kuil. Merah mengkilat.
Kuil yang dibangun di abad 8, tepatnya tahun 711 Masehi ini adalah Kuil untuk Dewa Pertanian, Perniagaan dan Perhubungan. Konon banyak petani, pengusaha dan perwakilan perusahaan berdoa di kuil ini untuk mendapatkan sukses.
Mereka yang sukses akan menyumbang dengan membangun Torii, gerbang berwarna merah. Selanjutnya Torii didirikan berjejer disamping kiri Kuil.Meskipun terkenal dengan nama Kuil seribu gerbang, konon sebenarnya saat ini telah disumbangkan hampir 10.000 Torii yang berjejer sampai diatas bukit.Bagi para penziarah pencari sukses, mereka fokus berdoa di Kuil. Bagi para wisatawan berjalan menyusur dibawah naungan ribuan Torii yang berjejeran menjadi pengalaman yang  langka, sensasional.
Kami menyusuri Torri merah di siang sejuk ini, bersama keriuhan pengunjung yang membludak.
Torii merah dengan tulisan nama nama para penyumbang dalam bahasa Jepang. Menaungi kerumunan remaja remaja berkimono menyusur di lorong Torii. Menjadi  penampakan yang  fotographic, artistik.
Disana sini nampak patung Rubah dengan lilitan kain merah di leher. Konon Rubah adalah penghubung teroercaya para penziarah dengan Dewa Kekayaan atau Dewa Perniagaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H