Ken menjelaskan, kalau delapan puluh persen lebih para pemakai Kimono itu bukan orang Jepang asli. Tetapi turis asing. Di Kyoto memang banyak sekali tempat persewaan Kimono.
Mendekati gerbang kuil, kembali di kiri kanan jalan dipenuhi toko Souvenir dan makanan yang penuh pengunjung.
Minggu ini adalah Golden Week, seminggu penuh Jepang liburan kantor. Tempat tempat wisata dipenuhi para pelancong lokal dan mancanegara.
Demikian juga di Kuil Shinto ini. Sampailah kami di gerbang Kuil. Torii merah menjulang, menandai. Disebelah kanan adalah bangunan utama Kuil. Merah mengkilat.
Kuil yang dibangun di abad 8, tepatnya tahun 711 Masehi ini adalah Kuil untuk Dewa Pertanian, Perniagaan dan Perhubungan. Konon banyak petani, pengusaha dan perwakilan perusahaan berdoa di kuil ini untuk mendapatkan sukses.
Kami menyusuri Torri merah di siang sejuk ini, bersama keriuhan pengunjung yang membludak.
Torii merah dengan tulisan nama nama para penyumbang dalam bahasa Jepang. Menaungi kerumunan remaja remaja berkimono menyusur di lorong Torii. Menjadi  penampakan yang  fotographic, artistik.
Disana sini nampak patung Rubah dengan lilitan kain merah di leher. Konon Rubah adalah penghubung teroercaya para penziarah dengan Dewa Kekayaan atau Dewa Perniagaan.
![Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/05/13/img-20190513-wa0046-5cd977127506571fcb7cd042.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI