Mohon tunggu...
MULYANA AHMAD DANI 111211231
MULYANA AHMAD DANI 111211231 Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administarasi di Kantor Balai Monitor SFR Kelas I Jakarta

Futsal, Sepakbola dan Catur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Gaya Kemimpinan Raden Mas Panju Sosrokartono

16 Oktober 2024   21:32 Diperbarui: 16 Oktober 2024   21:32 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prof Apollo 
Prof Apollo 
  • Tansah anglampahi muriding agesang:

    • Konsep ini menekankan bahwa seseorang harus selalu menjadi murid kehidupan, yang berarti terbuka untuk belajar dari pengalaman dan orang lain.
    • Contoh: Seorang pemimpin yang selalu mencari umpan balik dari timnya untuk memperbaiki metode kepemimpinannya menunjukkan sikap terbuka dan pembelajaran yang berkelanjutan.
  • Sinau ngarosake:

    • Mencakup pemahaman bahwa setiap individu berasal dari tempat yang sama dan memiliki tujuan yang serupa dalam hidup. Ini mengajak individu untuk saling menghargai.
    • Contoh: Dalam konteks multikultural, pemimpin yang memahami dan menghargai perbedaan dalam timnya akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
  • Murid, gurune pribadi, muride pribadi:

    • Menekankan hubungan antara guru dan murid sebagai proses saling belajar. Setiap orang adalah guru bagi yang lain, dan proses belajar tidak pernah berhenti.

Contoh: Dalam organisasi, mentor-mentee dapat saling belajar satu sama lain, di mana seorang pemimpin dapat belajar dari anggota tim yang lebih muda tentang teknologi baru, sementara anggota tim dapat belajar tentang pengalaman dan kebijaksanaan dari pemimpin.

Prof Apollo 
Prof Apollo 
Identitas diri yang kuat dan pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting dalam kepemimpinan karena membantu individu memahami perannya dan tanggung jawabnya dalam masyarakat. 
  • Tansah anglampahi muriding agesang:

    • Makna: Frasa ini berarti "senantiasa menjadi hidup sebagai murid kehidupan." Ini menunjukkan bahwa seseorang harus terus belajar dari pengalaman hidup dan menjadikan setiap peristiwa sebagai pelajaran. Menjadi seorang murid tidak hanya berarti menerima informasi, tetapi juga melibatkan diri secara aktif dalam pembelajaran yang berkesinambungan.
    • Contoh: Seorang pemimpin yang aktif mendengarkan masukan dari timnya dan mau belajar dari kesalahan, serta memperbaiki pendekatan kepemimpinannya. Dalam konteks modern, ini bisa tercermin dalam seorang manajer yang meminta umpan balik dari bawahannya untuk meningkatkan kinerja tim.
  • Sinau ngarosake lan nyumerapi tunggalipun manungsa:

    • Makna: Ini berarti "belajar untuk merasakannya dan memahami bahwa manusia itu satu." Poin ini menekankan pentingnya empati dan pengertian bahwa semua orang memiliki asal-usul dan tujuan yang sama dalam kehidupan. Ini mengajak individu untuk saling menghargai dan memahami perbedaan.
    • Contoh: Dalam tim yang beragam, seorang pemimpin yang mampu menghargai latar belakang yang berbeda dan mencari titik kesamaan dapat menciptakan suasana kerja yang inklusif dan produktif. Di era sekarang, pemimpin yang memiliki kesadaran akan keberagaman sangat berharga karena dapat mengelola dinamika tim yang kompleks.
  • Murid, gurune pribadi, muride pribadi:

    • Makna: Ini menggambarkan hubungan antara guru dan murid sebagai proses yang saling menguntungkan. Dalam konteks ini, setiap orang berperan sebagai guru dan murid. Pemimpin bukan hanya mengarahkan, tetapi juga belajar dari orang-orang di sekitarnya.
    • Contoh: Dalam praktik kepemimpinan, seorang pemimpin dapat berkolaborasi dengan timnya, mengakui bahwa setiap anggota tim memiliki keahlian dan pengetahuan yang berharga. Dengan cara ini, semua orang dalam tim saling belajar dan mengembangkan keterampilan satu sama lain. Misalnya, dalam proyek kolaboratif, seorang pemimpin dapat meminta anggota tim untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka, sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis.

Raden Mas Panji Sosrokartono mengajarkan bahwa pemimpin yang baik adalah mereka yang terus belajar, memahami orang lain, dan bersedia menjadi guru sekaligus murid. Dalam konteks modern, menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kepemimpinan dapat menghasilkan pemimpin yang lebih efektif, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan tim dan masyarakat.

 

Prof Apollo 
Prof Apollo 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun