Mohon tunggu...
Ika Mulya
Ika Mulya Mohon Tunggu... Penulis - Melarung Jejak Kisah

Pemintal Aksara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Monyet Cokelat di Dada Gendis

15 Mei 2020   15:46 Diperbarui: 15 Mei 2020   16:36 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Lu yakin, muka tuh monyet lagi sedih?" tanya Fahmi dengan pangkal alis bertaut. Serius bercampur heran.

"Yakin."

"Ckckck ... segitu detailnya lu. Apa karena ada di bagian dada? Hahaha."

Kutonjok lengan kiri Fahmi. "Ngeres luh!"

Aku dan Fahmi sama-sama heran. Di sekolah, banyak teman cewek yang suka kucing. Aksesoris dan alat tulis mereka serba berbentuk atau bergambar si meong. Tidak sedikit pula yang senang kelinci atau kupu-kupu. Cuma Anya yang tampaknya masih jadi penggemar Shaun The Sheep. Itu pun masih terbilang lucu. Monyet? Ah, aneh!

"Mungkin, kaus itu hadiah dari pacarnya. Makanya, dia pake terus," Fahmi mulai menebak-nebak, usai menyeruput teh dingin kemasan botol.

"Tapi, gue nggak pernah liat Gendis diantar atau dijemput sama cowok," sanggahku. Hati ini tak terima dengan dugaan Fahmi yang tidak enak didengar itu.

Fahmi langsung berkata, "Ya kan, kita cuma tau dia di tempat bimbel. Lagian, bisa aja mereka itu LDR-an."

Aku cuma bisa terdiam. Meskipun apa yang dikatakan sahabatku itu menyesakkan dada, ada benarnya. Lalu, haruskah aku mundur saja? Jika tidak, bisakah aku merebut Gendis, si gadis berkaus monyet cokelat dari pacarnya?

"Zam! Lu kebanyakan bengong. Sikat, cuy!"

"Oke."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun