"Oh, begitu. Ummm, gue sempet ngira kaos itu ... dari cowok lo."
Gendis menyeka air matanya dengan tisu. Aku lega saat melihat dia tersenyum tipis. "Gue nggak punya pacar, Zam."
Nyesss! Izinkan aku jadi monyet cokelat di dadamu. Yang akan selalu menghiburmu dan berkata, "Be happy ... with me." Yang siap menemani dan menyemangatimu. Yang terus ada di dadamu, di ruang hati paling istimewa.
"Zam! Kok malah bengong? Kita ke bagian komik, yuk!"
"Iya, Sayang. Eh!"
Gendis tersipu. Belum pernah aku melihatnya semanis ini. Belum pernah pula aku merasa selega ini. Mendekati seorang gadis ternyata tak sesulit yang kubayangkan.
"Zam, kalo Fahmi udah punya cewek belom?"
Dadaku berkecamuk. "Kenapa?"
"Dia kocak, ya. Aku suka cowok kayak Fahmi."
Monyet!
(Tamat)