Sebagai negara yang berhubungan dengan negara lain di dunia ini, Indonesia merupakan negara yang penuh dengan "predikat", baik yang membanggakan, yang mengenyitkan kening, bahkan yang memalukan. Tidak ada salahnya kita mengetahui apa saja predikat yang telah disandang oleh negara kita.
Artikel ini dibuat bukan untuk menjatuhkan nama Indonesia, tapi menjadi renungan bagi kita semua, bahwa beginilah predikat bangsa kita di mata dunia. Hal ini mungkin bisa menjadi pemacu semangat kita untuk bisa menjadi berkembang menjadi negara yang lebih baik lagi, dan tidak dipandang sebelah mata oleh dunia.
1. NEGARA TERBOROS ENERGI LISTRIK DI ASIA
Menurut Data ASEAN Centre for Energy (ACE) tahun 2013, tercatat Indonesia merupakan negara dengan tingkat pemborosan energi listrik paling tinggi saat ini. Padahal pasokan listrik di Indonesia dalam dalam kondisi kritis dan siaga karena cadangannya sudah tidak banyak yang tersisa.
Setidaknya ada 9 kota yang dianggap paling boros dalam penggunaan listrik : Jakarta, Medan, Makasar, Bali, Batam, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, dan Palembang. Rata-rata listrik banyak digunakan untuk keperluan industri. Padahal di negara lain, penggunaan energi untuk industri sudah banyak dikurangi, di mana hanya 20% aktivitas industrial menggunakan listrik, sedangkan sisanya telah menggunakan energi alam (energi panas matahari, energi alam seperti gas, dan lain-lain).
Dalam mengonsumsi energi listrik, sebenarnya Indonesia cukup kecil, hanya 0.467 toe per kapita (berbeda dengan Jepang yang mengonsumsi hingga 4.14 toe per kapita). Meski demikian, intensitas energi Indonesia mencapai 470 toe perjuta dollar AS PBD, jauh di atas Jepang yang hanya 92.3 toe per juta dollar AS PDB. Akibatnya pemakaian energi Indonesia adalah 1.84, jauh di atas negara-negara Asia seperti Jepang (0.1), Malaysia (1.69), maupun Thaland (1.16).
Banyak cara sudah ditempuh Pemerintah untuk menekan penggunaan listrik yang besar, seperti menyarankan mengurangi penggunaan listrik di siang hari, mematikan lampu apabila tidak diperlukan, bahkan menggunakan lampu hemat energi. Meski demikian, budaya masyarakat yang masih suka menyalakan lampu di siang hari atau menggunakan listrik untuk hal-hal yang tidak penting masih saja terjadi dan sulit untuk diubah. Butuh waktu lama untuk mampu mengubah budaya ini agar masyaraat sadar akan pentingnya hidup hemat energi.
2. NEGARA TERBOROS PANGAN DI DUNIA
Selain boros listrik, Indonesia juga dikenal dunia sebagai negara yang paling boros pangan. Organisasi Pangan dan Pertanian Internasional (Food and Agricultural Organization; FAO) menyebutkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara pengimpor pangan terbesar di dunia. Ini bisa terjadi karena - menurut Direktur Pengelolaan Perikanan FAO Indroyono Susilo - budaya makan orang Indonesia yang gemar menyisakan makanan.
Saat ini masalah terbesar di Indonesia - yang tidak disadari oleh masyarakatnya sendiri - adalah limbah makanan Indonesia yang sangat besar dan hingga hari ini belum dapat dibereskan. Ironinya, meski budaya masyarakatnya sering menyisakan makanan, di berbagai daerah di Indonesia mengalami kelaparan dan kurang gizi. Menurut data FAO, sedikitnya hingga akhir tahun 2013 silam, masih ada 420 juta orang penduduk Indonesia yang mengalami kelaparan atau food insecurity. Dengan fakta ini, masihkah budaya boros pangan ini masih terus dipertahankan di Indonesia?
3. NEGARA DENGAN KASUS KEJAHATAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DI INTERNET TERBESAR
Indonesia menjadi Negara di urutan pertama terkait tindakan kejahatan seksual terhadap anak di Internet. Salah satu alasan yang menjadikan Indonesia berada di posisi puncak adalah materi berupa video tindakan seksual (Child Abuse Material) anak-anak Indonesia paling banyak beredar di internet, mencapai lebih dari 70 ribu video. Bandingkan dengan Bangladesh yang "hanya" 30 ribu video.
Selain itu, Indonesia juga tercatat sebagai pungunduh dan pengunggah konten pornografi paling banyak di dunia, serta menjadi negara yang paling aktif menikmati video yang berisi konten penyiksaan seksual anak. Apabila Pemerintah tidak segera memperhatikan kondisi ini dan membereskannya dengan sungguh-sungguh, masa depan anak-anak Indonesia benar-benar berada di ujung tanduk.
4. NEGARA PALING KONSUMTIF DI DUNIA
Sejak tahun 1970-an hingga hari ini, Indonesia sudah dikenal sebagai negara paling konsumtif di dunia. Bahkan pada saat krisis ekonomi global melanda dunia di tahun 1998 dan 2008, Indonesia seolah tidak terpengaruh. Nilai belanja masyarakatnya meningkat cukup signifikan. Tidak saja di dalam negeri, namun juga di luar negeri.
Di era 2000an ini, kehidupan konsumtif masyarakat Indonesia semakin menjadi-jadi. Tidak heran jika Negara Tercinta kita ini menjadi daya tarik dan sasaran bombardir barang dan produk dari berbagai dunia. Karena sudah dapat dipastikan produk apapun yang masuk Indonesia akan laris bak kacang goreng, mulai dari produk berkualitas paling rendah hingga paling tinggi sekali pun.
Dari begitu banyak produk yang dipasarkan di Indonesia, survei yang dilakukan GfK Asia - sebuah media cetak - menemukan bahwa gadget merupakan produk yang paling banyak dibeli masyarakat Indonesia saat ini. Berdasarkan survei yang mereka lakukan terhadap penjualan Smartphone di wilayah Asia Tenggara tahun 2013 saja, Indonesia merupakan menduduki peringkat pertama pembeli Smartphone terbanyak dibandingkan negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Dengan total akumulasi nilai pembelian Smartphone sebesar US$ 10.8 Miliar, penjualan Smartphone di Indonesia mencapai US$ 3.33 milyar (30.8%).
5. NEGARA BERKARYAWAN PALING TIDAK BAHAGIA DENGAN PEKERJAANNYA
Baru-baru ini lembaga riset internasional Gallup dan Accenture melakukan penelitian dan survei terhadap kehidupan karyawan di 30 negara. Dari survei tersebut, didapat hasil bahwa Indonesia menduduki posisi paling bawah dalam survei Karyawan Paling Bahagia dengan Pekerjaannya.
Menurut Rinaldo Augusta, pendiri Qerta. com di Jakarta, hasil riset yang dipublikasikan Mei 2014 tersebut menjelaskan bahwa hanya 18% karyawan saja yang menyatakan Puas dan Bahagia dengan pekerjaannya. Kebanyakan karyawan memilih bekerja karena terpaksa untuk mendapatkan penghasilan. Ketidakpuasan ini juga didasari oleh rendahnya kompensasi, tidak adanya keseimbangan hidup antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi, serta kurangnya kesempatan untuk mengembangkan karier.
Padahal dengan tingginya ketidakbahagiaan atau rasa terpaksa saat bekerja, akan berdampak pada psikis karyawan yang juga mempengaruhi kinerja dirinya dan perusahaan.
6. NEGARA DENGAN KECEPATAN AKSES INTERNET PALING RENDAH DI ASIA TENGGARA & DUNIA
Menurut data dari ASEAN DNA, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara di ASEAN dengan kecepatan paling rendah. Ya, Indonesia berada di urutan 8 dari 10 Negara Asean dalam Survei Negara dengan Akses Internet Tercepat. Kecepatan internet di Indonesia hanya 4.1 Mbps, jauh di bawah Vietnam (13.1 Mbps), Thailand (17.7 Mbps), dan Singapura (61 Mpbs).
Fakta ini cukup menyedihkan, mengingat belakangan ini banyak materi pelajaran di sekolah yang banyak menggunakan fasilitas internet. Tentu saja hal ini akan menghambat aktivitas murid yang sedang ingin melek teknologi tersebut.
7. NEGARA BERTEKNOLOGI IT PALING RAWAN BOBOL
Meski perkembangan teknologi - terutama IT - di Indonesia tumbuh sangat pesat, namun ternyata keamanan IT di Indonesia masih terbilang sangat lemah dan masih sangat mudah untuk dibobol. Ini fakta yang dilansir oleh Lembaga Survei Sophos pada tahun 2013 yang dilansir SharingVision. Menurut hasil survei tersebut, Indonesia berada di urutan pertama dunia sebagai negara yang paling rentan serangan hacker. Dalam melakukan surveinya, Sophos menggunakan rata-rata TER (Threat Exposre Rate) atau pengukuran persentase PC yang terkena serangan dalam 3 bulan. Persentase TER Indonesia adalah 23.54% yang merupakan nilai tertinggi. Di urutan kedua adalah China dengan 21.26%.
Data ini menunjukkan bahwa sisi teknologi Indonesia masih perlu banyak pembenahan. Survei ini juga didukung dengan fakta bahwa kejahatan dunia maya (cyber crime) di Indonesia cukup marak terjadi di Indonesia. Mulai dari penggandaan kartu kredit, bobolnya sistem keamanan perbankan, hingga duplikasi akun pribadi.
8. NEGARA PENGGUNA SITUS JEJARING SOSIAL TERBESAR DI DUNIA
Dalam hal eksis, Indonesia paling jagonya. Di hampir semua jejaring sosial, masyarakat Indonesia terkenal sebagai salah satu pengguna terbanyak. Bahkan di Twitter saja, Indonesia tercatat sebagai pengguna kedua terbesar di dunia (20% dari total pengguna Twitter). Tidak heran kalau Trending Topic di Twitter sering dibanjiri kata-kata berbahasa Indonesia. Hal yang sama juga terjadi pada jejaring sosial dunia lain seperti Instagram, Facebook,dan Path di mana pengguna asal Indonesia menduduki peringkat 10 Besar pengguna terbesar situs tersebut.
Khusus untuk Twitter, selain menjadi pengguna kedua terbesar di dunia, pengguna Twitter asal Indonesia juga terkenal sebagai Pengguna Twitter Teraktif Ketiga di Dunia. Sakin aktifnya, pengguna Indonesia sering dicap sebagai "Pengguna Paling Berisik di Dunia" terutama saat kompetisi Piala Dunia 2014 beberapa waktu lalu. Jakarta berada di urutan kelima Kota dengan Posting Twitter Terbanyak, disusul dengan Bandung yang berada di urutan keenam.
9. NEGARA DENGAN PERKEMBANGAN SAINS & TEKNOLOGI PALING LAMBAT DI DUNIA
Meski pun orang Indonesia terkenal sangat up-to-date soal gadget, namun patut menjadi catatan dan keprihatinan kita semua kalau Negara kita yang Tercinta ini justru berada di peringkat terendah dalam hal perkembangan sains dan teknologi.
Sebuah penelitian global yang baru-baru ini dilakukan para ahli yang dirangkum dalam laporan The Good Country Index, yang bertujuan untuk melihat hal-hal positif dari suatu negara yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia, menempatkan Indonesia di peringkat 122 dari 125 negara untuk kategori Perkembangan Sains dan Teknologi. Artinya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dinilai paling rendah dan paling lambat. Fakta yang cukup miris dan mungkin membuat kita bertanya-tanya, bagaimana mungkin orang Indonesia yang sudah sedemikian melek teknologi justru dianggap teknologinya lambat berkembang?
Hal ini ternyata disebabkan mayoritas masyarakat Indonesia hanya bisa jadi pemakai saja. Jadi jika dibilang "melek teknologi", itu berarti masyarakat Indonesia memang memiliki pemahaman soal perkembangan teknologi. Hanya sebatas itu. Sangat sedikit dari mereka yang kemudian kepikiran - dan punya kemampuan - untuk mengembangkan teknologi itu ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
10. NEGARA DENGAN RANGKING MUTU PENDIDIKAN PALING RENDAH DI DUNIA
The Learning Curve Pearson 2014 - sebuah lembaga pemeringkatan pendidikan dunia - bulan Mei 2014 merilis data mengenai peringkat mutu pendidikan di seluruh dunia, dan Indonesia duduk di posisi terakhir dari 40 negara yang terdata. Ya, Indonesia menempati posisi ke-40 dengan indeks rangking dan penilaian secara keseluruhan minus 1.84. Untuk nilai pencapaian pendidikan, Indonesia mendapatkan nilai minus 2.11, yang menjadikan Indonesia sebagai negara terburuk dalam hal kualitas pendidikan. Hal ini cukup memprihatinkan, mengingat negara berkembang lain seperti Meksiko, Brasil, Argentina, dan bahkan Kolumbia berada di atas Indonesia.
"Prestasi" ini patut menjadi perenungan bagi kita semua, bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Pemerintah memang sudah harus sangat serius menangani perbaikan mutu pendidikan di Indonesia. Jika tidak, bagaimana para calon penerus bangsa bisa bersaing dan bicara di persaingan dunia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H