Mohon tunggu...
Mulyady Chandra
Mulyady Chandra Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Staf perusahaan trading internasional, penulis, dan blogger yang hobi nonton & membaca. Aktif menulis untuk beberapa blog pribadi seperti : www.funtertainment-facts.blogspot.com, www.extreme-facts2.blogspot.com, www.psychopath-diary.blogspot.com, www.eiger-freak.blogspot.com, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

10 Peringkat Indonesia di Dunia

25 November 2014   16:46 Diperbarui: 4 April 2017   18:23 26418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia menjadi Negara di urutan pertama terkait tindakan kejahatan seksual terhadap anak di Internet. Salah satu alasan yang menjadikan Indonesia berada di posisi puncak adalah materi berupa video tindakan seksual (Child Abuse Material) anak-anak Indonesia paling banyak beredar di internet, mencapai lebih dari 70 ribu video. Bandingkan dengan Bangladesh yang "hanya" 30 ribu video.

Selain itu, Indonesia juga tercatat sebagai pungunduh dan pengunggah konten pornografi paling banyak di dunia, serta menjadi negara yang paling aktif menikmati video yang berisi konten penyiksaan seksual anak. Apabila Pemerintah tidak segera memperhatikan kondisi ini dan membereskannya dengan sungguh-sungguh, masa depan anak-anak Indonesia benar-benar berada di ujung tanduk.

4. NEGARA PALING KONSUMTIF DI DUNIA

Sejak tahun 1970-an hingga hari ini, Indonesia sudah dikenal sebagai negara paling konsumtif di dunia. Bahkan pada saat krisis ekonomi global melanda dunia di tahun 1998 dan 2008, Indonesia seolah tidak terpengaruh. Nilai belanja masyarakatnya meningkat cukup signifikan. Tidak saja di dalam negeri, namun juga di luar negeri.

Di era 2000an ini, kehidupan konsumtif masyarakat Indonesia semakin menjadi-jadi. Tidak heran jika Negara Tercinta kita ini menjadi daya tarik dan sasaran bombardir barang dan produk dari berbagai dunia. Karena sudah dapat dipastikan produk apapun yang masuk Indonesia akan laris bak kacang goreng, mulai dari produk berkualitas paling rendah hingga paling tinggi sekali pun.

Dari begitu banyak produk yang dipasarkan di Indonesia, survei yang dilakukan GfK Asia - sebuah media cetak - menemukan bahwa gadget merupakan produk yang paling banyak dibeli masyarakat Indonesia saat ini. Berdasarkan survei yang mereka lakukan terhadap penjualan Smartphone di wilayah Asia Tenggara tahun 2013 saja, Indonesia merupakan menduduki peringkat pertama pembeli Smartphone terbanyak dibandingkan negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Dengan total akumulasi nilai pembelian Smartphone sebesar US$ 10.8 Miliar, penjualan Smartphone di Indonesia mencapai US$ 3.33 milyar (30.8%).

5. NEGARA BERKARYAWAN PALING TIDAK BAHAGIA DENGAN PEKERJAANNYA

Baru-baru ini lembaga riset internasional Gallup dan Accenture melakukan penelitian dan survei terhadap kehidupan karyawan di 30 negara. Dari survei tersebut, didapat hasil bahwa Indonesia menduduki posisi paling bawah dalam survei Karyawan Paling Bahagia dengan Pekerjaannya.

Menurut Rinaldo Augusta, pendiri Qerta. com di Jakarta, hasil riset yang dipublikasikan Mei 2014 tersebut menjelaskan bahwa hanya 18% karyawan saja yang menyatakan Puas dan Bahagia dengan pekerjaannya. Kebanyakan karyawan memilih bekerja karena terpaksa untuk mendapatkan penghasilan. Ketidakpuasan ini juga didasari oleh rendahnya kompensasi, tidak adanya keseimbangan hidup antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi, serta kurangnya kesempatan untuk mengembangkan karier.

Padahal dengan tingginya ketidakbahagiaan atau rasa terpaksa saat bekerja, akan berdampak pada psikis karyawan yang juga mempengaruhi kinerja dirinya dan perusahaan.

6. NEGARA DENGAN KECEPATAN AKSES INTERNET PALING RENDAH DI ASIA TENGGARA & DUNIA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun