Mohon tunggu...
Mulyady Chandra
Mulyady Chandra Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Staf perusahaan trading internasional, penulis, dan blogger yang hobi nonton & membaca. Aktif menulis untuk beberapa blog pribadi seperti : www.funtertainment-facts.blogspot.com, www.extreme-facts2.blogspot.com, www.psychopath-diary.blogspot.com, www.eiger-freak.blogspot.com, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

10 Peringkat Indonesia di Dunia

25 November 2014   16:46 Diperbarui: 4 April 2017   18:23 26418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini ternyata disebabkan mayoritas masyarakat Indonesia hanya bisa jadi pemakai saja. Jadi jika dibilang "melek teknologi", itu berarti masyarakat Indonesia memang memiliki pemahaman soal perkembangan teknologi. Hanya sebatas itu. Sangat sedikit dari mereka yang kemudian kepikiran - dan punya kemampuan - untuk mengembangkan teknologi itu ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

10. NEGARA DENGAN RANGKING MUTU PENDIDIKAN PALING RENDAH DI DUNIA

The Learning Curve Pearson 2014 - sebuah lembaga pemeringkatan pendidikan dunia - bulan Mei 2014 merilis data mengenai peringkat mutu pendidikan di seluruh dunia, dan Indonesia duduk di posisi terakhir dari 40 negara yang terdata. Ya, Indonesia menempati posisi ke-40 dengan indeks rangking dan penilaian secara keseluruhan minus 1.84. Untuk nilai pencapaian pendidikan, Indonesia mendapatkan nilai minus 2.11, yang menjadikan Indonesia sebagai negara terburuk dalam hal kualitas pendidikan. Hal ini cukup memprihatinkan, mengingat negara berkembang lain seperti Meksiko, Brasil, Argentina, dan bahkan Kolumbia berada di atas Indonesia.

"Prestasi" ini patut menjadi perenungan bagi kita semua, bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Pemerintah memang sudah harus sangat serius menangani perbaikan mutu pendidikan di Indonesia. Jika tidak, bagaimana para calon penerus bangsa bisa bersaing dan bicara di persaingan dunia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun