Mohon tunggu...
Warna-warna Kata
Warna-warna Kata Mohon Tunggu... -

Bebas

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hargailah Proses Itu

4 Januari 2010   11:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:38 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sembari ku rapatkan badan lesu ini diatas pembaringan,

mulai ku mengingt2 lg kejdian hr kemrin y tak hentinya mengglitik perut ini.

Dimana kebimbangan atau tepatnya diktatakan"dilema"lah y membuatku

tertawa geli, entah apa dan megapa hal i2 sering kali menrepa sesorang.



Namun y pastinya aku cuman katakan bahwa ketika sesorang melakukan perbandingan,

maka y dia cari adalah y trbaik.

Padahal hakekat manusia ialah tak ada y terbaik

y ada hanyalah terburuk.

Jalan y kau pilih i2lah y kau tunaskan,

perktaan y pertma kau ucpkan,i2lah y kau turuti.

Jgn mencoba menunduk ketika kau sudah berani melangkah,

sbb sudah pasti arahmu akan buntu.

Layknya prktaan seorang sarjana S.kep

"mainkan dinda" selagi kau masih mampu bermain.



Sungguh prakata y energik dan mengasikann.

Kata ini hidup,tdk mati.

Gunakan y ada asal jgn mencoba untuk memanfaatkn MANUSIA,

namun ajaklah untuk bekerja sama,

agar tidak ada y diRUGIKAN,kasihan Negeri kita ini

jk dijadkan ladang kepntingan diri sndiri,

Sob,kita hidup i2 barengan tdk hidup Sendri. Hahhay...

kepanjangan nih yah.

etss... sedikit pesan

"hargai PROSES" kawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun