Mohon tunggu...
Muliana Adigunawan
Muliana Adigunawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis amatir yang terus meng upgrade diri.

Ada suara didalam diri, entah dipikiran atau dihati, semua itu membentuk melodi, yang menemani hari hari, tatkala sendiri, yang kalau diteliti terdapat inspirasi , temukanlah dan sadari, maka pemahaman tentang diri, akan dimengerti.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gagal Bernalar (bagian 4)

9 Juni 2023   19:30 Diperbarui: 12 Juni 2023   06:15 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id//?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1253004


Kisah hidup sang ayah,

Bali,

sekitar tahun 1979,kisah ini akan dimulai, dikisahkan ada seorang pemuda bernama"merta"lahir di keluarga sederhana, anak ke 3 dari 5 saudara, diantara saudaranya yang lain, dia cukup beruntung karena sempat mengenyam pendidikan sampai lulus (SMA )kalau disamakan dengan sistem pendidikan  sekarang,,!. 

Baca juga: Gagal Bernalar

Setelah lulus Ia bekerja disebuah perusahaan menjadi sales  menjual produk elektronik , seperti kulkas, tv , dls
Dari perjuangannya mencari dan meyakinkan  pelanggan dilapangan, membuat orang orang tertarik membeli produk yang dijualnya,.

lewat jalur door to door, berbagai rasa dan pengalaman pun didapat, 

baik itu diusir, dibentak, dicaci maki,hingga dikira pencuri,.

adapula calon pelanggan yang baik hati yang senang dengan karakternya berjualan kecap itu,.


Lambat laut,Setelah mendapat berbagai pengalaman dilapangan juga terus menambah ilmu lewat  buku-buku tehnik marketing ,motivasi,dls yang dibacanya,dan semangat bekerja nya yang tinggi,didalam hatinya jelas tujuannya  memperbaiki perekonomian keluarga,. 


Bertahun tahun mengabdi
motor bebek pun terbeli,
dari hasil komisi penjualan tv,
dari  pendapatan yang meninggi,
Turut meningkatkan kepercayaan diri,
Untuk mencari seorang istri,
Karena Umur juga tidak muda lagi,.

Singkat kata,singkat cerita,
"Merta "menikah dengan "ni luh sukerti"
lalu melahirkan seorang anak perempuan diberi nama "ni wayan anjani"


Bahagia menyelimuti keluarga kecil itu,alam semestapun seakan ikut menari, syukuran pun dibuat, atas anugrah Tuhan yang kuasa,.

Dilain sisi,keluarga besarnya,!!

saudara saudaranya yang lain semua telah menikah juga, .

dan anak anak mereka umurnya selisihnya tidak terlalu jauh paling sekitar 1-2 tahunan.

 Hubunganpun terlihat harmonis didalam keluarga besar itu, lewat tegur sapa yang terjaga , asah asih asuh, jua ikatan darah yang kuat, dan kebersamaan dari kecil turut menambah warna.


Hemmmm,, , alangkah bahagianya,
Alam ini indah, alam ini damai, semoga keindahan dan kedamaian datang padaku,.


********


"Roda nasib yang berputar lagi"
Datang dari penderitaan, bahagia, kembali lagi kependeritaan,(proses yang harus dilalui
)


"Pengetahuan yang belum sempurna membuatnya Melakukan kesalahan kecil yang diulang terus menerus menimbulkan berdampak besar, "

Berkeliling di satu kota , , membawa brosur,mencari pelanggan baru,memasuki desa demi desa baru, dari matahari terbit hingga terbenam, untuk menghidupi anak istri, berbekal semangat dan auto sugesti, begitulah perjuangan pak merta mengais rejeki, .

(tanpa menjaga pola hidup sehat, tidak pernah berolah raga, pola makan tidak teratur)

Hingga tiba pada suatu hari, disaat istrinya mengandung anak ke 2nya.dilemq terjadi antara bahagia dan kesedihan menyatu, orang bilang asam garam kehidupan. 

"Pak merta"mulai sakit sakitan, pada saat itu tentunya bpjs kesehatan belumlah ada, uangpun setiap hari semakin terkuras untuk berobat,


Entah sakit apa,,,,!!!


Solusi alternatif pun turut dicoba, melalui tabib desa, tapi belum sembuh jua,kesana sini telah dibawa, turut merepotkan saudara dan tetangga,


Entah sakit apa ini,! ! !


Mistik atau medis ?menjadi perbincangan hangat warga desa,!!! 


Disatu sisi berobat secara medis jelas tidak bisa, karena uang kas tidak ada.


Jalur perdukunan pun menjadi solusi utama, walau disamping dikasih obat tradisional, diisi pula bumbu horor didalam nya,yang turut membuat hati menjadj bimbang pada kecintaan dan kesetiaan saudara   ,. 

Apalagi yang dibilang menyakiti tetangga, udah pasti ketenangan bathin terganggu, 

Untungnya:

Jin dan setan gak disebut!!!! 

Kalau disebut ame tu dukun,!!!!

Behh,,jin/setan mah, 

nanti jin /setannya tersinggung lagi. Dan curhat,,,, 

"Gue lagi" Gue aja dijadikan kambing hitam terakhir".

Dukunnya juga bilang kena racun, dls.

Sakit apa sebenarnya itu,? 

penulispun tidak tahu, karena belum lahir saat itu,, , , !!

Konon,
Sakit kepala yang begitu hebatnya, kadang kumat mengikuti hari hari  tertentu,seperti malam jumat kliwon. 

badan panas dingin, kaki yang tak bisa dibawa berjalan,alias lemasss, 

muntah-muntah,sampai muntah darah, 

Makanan apapun tidak enak disantap, 

isi tubuh pun ikut terkuras, sampai sampai terlihat  tulang-tulang menampakkan diri. 

Berbagai cacian dan makian pada diri sendiri,

Tak bisa tidak dikeluarkan, mulai berteriak

Aaaaaaaahhhh,, 

Memukul kepala, 

jua istri yang menjadi sasaran utama yang pasti kena atas kegagalan diri,.
Menangis, marah, sedih ,menyedihkan,semua dikeluarkan oleh jiwa yang penuh, dan semakin melemahkan fungsi otak . 


Tetangga hingga saudarapun mulai menjauh dan bosan untuk peduli,
Beberapa omongan miring dan sinis turut menambah sakit ini,
hanya sang istri yang setia menemani, sambil menjadi tulang punggung keluarga lewat bekerja  menjadi buruh serabutan seperti memanen padi, kacang, ketela, dls


******


8 bulan telah berlalu, kandungan sang istri semakin membesar. hidup terasa antara hidup dan mati,.merenung setiap hari,kenapa bisa begini, apa salahku, apa salah hidup ku, hidup ku dirundung pilu,. 

Saking lamanya tidak bekerja diperusahaan, sudah tentu dikeluarkan, karena sudah tidak bisa diajak bekerja sama. Untunya bos nya baik dan memberi uang pesanggon walau uangnya sudah habis juga untuk berobat dan kebutuhan sehari hari,. 


Kesehatan "merta" Kini, berlahan mulai membaik, sakit kepalanya sudah tak sekeras dulu, walau makanan sehari harinya dari sengauk(sisa nasi kemarin dijual setelah dikeringkan lewat cara dijemur, biasanya untuk makanan ayam,bebek dls ) membeli nasi yang dijemur sudah biasa,

Nasi kering itu lalu direndam, dan dicuci bersih lalu dibuat bubur, terkadang dicampur ketela rambat atau singkong saat istrinya dikasih beberapa  oleh bosnya karena kasihan dengan hidup sukerti yang sedang memiliki anak balita dan sedang mengandung .
"Merta"sekeluarga makan bubur itu tanpa lauk, sungguh menyedihkan dan nyata adanya memang.


Diwarung sudah sampai berhutang beras,
Sampai semua warung didesa telah "merta"hutangi.

Gaji istrinya sebagai buruh serabutan tentu belum cukup memenuhi
Kebutuhan keluarga mereka. Bekerja diperusahaan tentu tidaklah bisa kerena yang tamanan nya cuma sampai sekolah dasar(SD)


******

Episode selanjutkan akan membahas tentang lahirnya anak ke 2 " Merta"dan "niluh sukerti"
Seperti apa kelanjutan ceritanya,, , , , ,, , ,

Bersambung,, , , ,,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun