Mohon tunggu...
Mulan Lathifah
Mulan Lathifah Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

haii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Pustaka

24 Mei 2024   15:00 Diperbarui: 24 Mei 2024   15:06 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.1.1 Manajemen

2.1.1.1 Pengertian Manajemen

            Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, perngorganisasian dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Proses manajemen ini diawali dengan pembentukan visi misi untuk memberikan arah organisasi dan mengumpulkan seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan. Uraian tersebut menjelaskan bahwa manajemen memegang peranan penting dalam pemasaran.

            Ismail Solihin menjelaskan manajemen adalah suatu rangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pengendalian dalam rangka memberdayakan seluruh sumber daya organisasi/perusahaan, baik sumber daya manusia (human resource capital), modal (financial capital), material (land, natural resources or raw materials), maupun teknologi  secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan yang dikutip dari laman Liputan6.com (Salim, 2022).

            Sementara itu menurut Hersey dan Blancard dalam (Laily, 2022) Manajemen adalah proses bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan organisasi, proses ini dimaknai sebagai fungsi dan aktivitas yang dilaksanakan oleh pemimpin dan anggota atau bawahannya dalam bekerja sama pada sebuah organisasi.

            Manajemen menurut Ricky W. Griffin dalam (Azis, 2023) dapat diartikan sebagai bentuk perencanaan, pengorganisasian, kontrol dan pengordinasian sumber daya alam ataupun manusia untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien .

            Manajemen juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari mengapa dan bagaimana manusia melakukan kerjasama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka, orang lain atau bahkan masyarakat umum.

2.1.1.2 Tujuan Manajemen

Dikutip dalam laman Liputan6.com (Salim, 2022) manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan, bahkan dalam kehidupan bukan tanpa tujuan. Adapun tujuan dari manajemen, antara lain:

  • Menentukan suatu strategi yang efektif serta efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
  • Evaluasi kerja dan mengkaji ulang akan situasi yang akan terjadi yang bertujuan untuk melakukan penyesuaian strategi jika terjadi hal-hal di luar strategi
  • Meninjau kembali suatu kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman yang ada dan sebagainya
  • Menjaga kesehatan emosi, keuangan, dan semua sektor pada suatu perusahaan supaya perusahaan tersebut bisa mencapai profit yang maksimal.

2.1.1.3 Fungsi Manajemen

Manajemen juga memiliki fungsi, secara umum dibedakan menjadi empat, yakni Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Penggerakan), Controlling (Pengawasan) yang dikutip dari laman Liputan6.com (Salim, 2022)

  • Planning (Perencanaan)

Perencanaan adalah rangkaian proses pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentu strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk dalam pemilihan alternatif keputusan.

Perencanaan melalui beberapa tahap antara lain menentukan tujuan perencanaan, menentukan eksekusi untuk mencapai tujuan, dan menentukan indikator sebagai bahan evaluasi. Planning diperlukan dalam sebuah organisasi atau perusahaan sebagai pedoman agar pada tahap pelaksanaan tetap fokus dan tidak melebar kemana-mana.

  • Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian pekerjaan yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan, penentu hubungan pekerjaan yang baik, serta pemilihan lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang pantas. Pengorganisasian ini mencakup pembagian kerja, saluran komunikasi, penggunaan komite, rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tidak dapat dihindarkan.

  • Actuating (Penggerakan)

Penggerakan adalah satu usaha untuk menggerakan anggota organisasi untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan yang bersangkutan dan sasaran-sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut. Ini berkaitan dengan erat dengan sumber daya manusia yang pada akhirnya merupakan pusat sekitar apa aktivitas-aktivitas manajemen berputar.

  • Controlling (Pengawasan)

Pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memastikan apakah kegiatan operasional (actuating) di lapangan sesuai dengan rencana (planning) yang telah ditetapkan dalam mencapai tujuan dari organisasi. Dengan demikian yang menjadi obyek dari kegiatan pengawasan adalah mengenai kesalahan, penyimpangan, cacat dan hal-hal yang bersifat negatif.

2.1.2 Pemasaran

2.1.2.1 Pengertian Pemasaran

Grand Theory dalam penelitian ini adalah teori Pemasaran. Menurut Kotler dan Keller (2012:29) Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Dalam Jurnal (Edgina Hartahartina, 2024) menurut Sunyoto pemasaran merupakan kegiatan  manusia  yang  bertujuan  untuk  memenuhi  kebutuhandan keinginan pelanggan melalui proses pertukaran dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Sedangkan menurut Laksana pemasaran adalah bertemunya  penjual  dan  pembeli  untuk  melakukan  kegiatan  transaksi produk barang atau jasa.

Pemasaran adalah sebuah proses manajerial yang mengakibatkan individu atau kelompok yang ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau inginkan, yaitu dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang mempunyai nilai kepada pihak lain (Aris Rianto, 2023)

Pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu  dan  kelompok  mendapatkan  apa  yang  mereka  butuhkan  (needs)  dan  inginkan  (wants) dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukar produk yang bernilai dengan pihak lain (Mohamad, 2022)

Sedangkan menurut Chartered Institute Of Marketing yang dikutip dalam (Irwan Fathurrochman, 2021) bahwa pemasaran adalah "management process of anticipating, identifying and satisfying customer requirements profitably" (Giligan & Wilson) yang dapat diartikan bahwa pemasaran adalah suatu proses manajemen yang bertanggung jawab untuk mengenali, mengantisipasi dan memuaskan keinginan dan kebutuhan pembeli demi meraih laba.

Pemasaran memegang peranan penting dalam dunia bisnis. Pemasaran menyangkut kegiatan yang bertujuan untuk memperkirakan permintaan dan melibatkan aliran produk berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Pemasaran yang kuat merupakan salah satu faktor terpenting untuk sukses dalam sebuah perusahaan. Pemasaran merupakan suatu proses yang titik fokusnya ada pada penjualan ataupun distribusi produk maupun jasa ke pasar dengan tujuan meningkatkan keuntungan. Didalam pemasaran, perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen serta mengembangkan strategi untuk memenuhi kebutuhan dengan produk ataupun jasa yang sesuai.

2.1.2.2 Konsep Pemasaran

Konsep Pemasaran adalah rencana yang akan dilakukan oleh perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa. Adapun konsep pemasaran yang dikutip dalam (Fadilah N. , 2020)  antara lain:

  • Konsep Produksi

Konsep produksi menekankan pada bagaimana kita akan memilih produk yang banyak tersedia dan murah. Manajer binis yang berorientasi pada produksi fokus pencapaian efisiensi  tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal. Mereka berasumsi bahwa konsumen primer akan tertarik dengan ketersediaan produk dan harga yang murah. Konsumen lebih tertarik untuk menerima suatu produk dibandingkan keseluruhan produk. Bisa juga digunakan jika perusahaan ingin memperluas pasarnya. Oleh karena itu, konsumen  lebih memilih produk yang berkualitas dan produk yang lebih murah dan mudah didapat di pasar.

  • Konsep Penjualan

Konsep berjualan merupakan salah satu tren bisnis yang populer. Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan sendiri tidak akan membeli cukup banyak produk dari organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi harus melakukan upaya penjualan dan promosi yang aktif dan agresif. Konsep ini mengasumsikan bahwa konsumen sering kali menunjukkan kelembaman atau penolakan untuk merangsang pembelian  lebih banyak. Dengan demikian konsumen  hanya membeli barang yang dibutuhkan saja atau hanya membeli barang yang dibutuhkan saja,

  • Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran yang menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah agar perusahaan mengungguli pesaing dalam menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan manfaat pelanggan yang  unggul kepada pasar sasaran yang dipilih. Adapun konsep pemasaran yang terdiri dari empat pilar yaitu:

  • Pasar  sasaran, perusahaan bisa melakukan  yang  terbaik  jika  mereka memilih pasar sasaran dengan hati-hati dan mempersiapkan program pemasaran yang sesuai.
  • Kebutuhan    pelanggan:    setelah    perusahaan    menentukan    pasar sasarannya, mereka harus memahami kebutuhan pelanggan.
  • Pemasaran   terpadu, pada    saat    semua    departemen    di    sebuah perusahaan  bekerja  sama  untuk  melayani  kepentingan  pelanggan, hasilnya berupa pemasaran terpadu.
  • Profitabilitas, tujuan   terpenting   dari   konsep pemasaran   adalah membantu  organisasi  untuk  mencapaitujuan. Bagi  perusahaan swasta,   tujuan   utamanya   adalah   kemampuan   untuk   memperoleh keuntungan   secara   terus-menerus   dalam   jangka   panjang,   bagi organisasi  nirlaba  dan  kemasyarakatan,  tujuannya  adalah  bertahan dan  menarik  cukup  banyak  dana  untuk  menjalankan pekerjaan  yang bermanfaat.

  • Konsep Pelanggan

Ketika perusahaan menerapkan konsep pemasaran yang beroperasi pada tingkat segmen pelanggan,  semakin banyak  perusahaan saat ini menciptakan penawaran  dan pesan yang berbeda untuk setiap pelanggan. Perusahaan mengumpulkan informasi tentang transaksi pelanggan di masa lalu, demografi, psikografis, serta media dan  distribusi pilihan. Jadi, dengan adanya kepercayaan dari pembeli, maka produk yang ditawarkan akan mendapatkan kepercayaan dari pembeli dan penjual juga harus menciptakan kepercayaan pada pelanggan, misalnya dengan bersikap ramah kepada pembeli, produk yang ditawarkan berkualitas dan sesuai. tidak melenceng dari ajaran agama dan harganya pun tidak terlalu mahal.

  • Konsep Produk

Konsep produk  menyatakan bahwa konsumen akan memilih produk dengan kualitas, kinerja, atau inovasi terbaik. Para manajer organisasi-organisasi ini fokus pada penciptaan produk-produk unggulan dan terus meningkatkannya. Mereka berasumsi bahwa pembeli lebih menyukai produk yang dibuatnya dan dapat mengevaluasi kualitas serta efektivitasnya.

  • Konsep Pemasaran kepada Masyarakat

Konsep pemasaran kepada masyarakat mengharuskan pemasar untuk mempertimbangkan pertimbangan sosial dan etika dalam kegiatan pemasarannya. Mereka harus menyeimbangkan dan mengelola kriteria profitabilitas perusahaan, kepuasan keinginan konsumen, dan kebaikan sosial yang seringkali bertentangan. Bisnis melihat pemasaran niat baik sebagai peluang untuk meningkatkan reputasi mereka, meningkatkan kesadaran rasa, dan  meningkatkan loyalitas di antara pelanggan yang sudah mempercayai produk yang mereka tawarkan.

Oleh karena itu dalam menghasilkan suatu produk maka perusahaan harus bertanggung jawab kepada masyarakat sekitar karena dengan adanya perusahaan maka masyarakat sekitar akan tercemar oleh limbah perusahaan, dan dengan adanya produsen yang menghasilkan produk tersebut maka produk tersebut harus disesuaikan dengan keinginan. Konsumen atau  masyarakat mempunyai kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan.

2.1.2.3 Jenis Pemasaran

Ada beberapa jenis pemasaran yang dikutip dari laman Gramedia Blog diantaranya sebagai berikut:

  • Branding
  • Branding adalah salah satu jenis pemasaran yang biasa dilakukan sebagai iklan untuk jangka panjang, branding juga dapat membuat sebuah produk menjadi lebih terkenal. Beberapa hal yang sering ada dalam branding seperti nama produk atau jasa, logo, slogan, dan lainnya.
  • Iklan siaran
  • Iklan siaran umumnya menggunakan radio sebagai sebuah media pemasaran, selain radio pemasaran ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan media televisi TV. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jangkauan yang lebih luas.
  • Online atau Internet
  • Media online atau internet adalah salah satu media pemasaran yang sangat diminati. Pemasaran juga bisa dilakukan ke dalam beberapa cara seperti menggunakan website, email, dan iklan. Target dari pasarnya pun dapat ditentukan.
  • WoMM (Word of Mouth Marketing)
  • WoMM adalag sebuah informasi yang akan didapatkan oleh konsumen lainnya baik secara verbal ataupun secara langsung. Jenis pemasaran ini dikenal dengan promosi yang dilakukan dari mulut ke mulut dan biasanya penyampaiannya pun secara langsung.
  • PR Marketing (Public Relation Marketing)
  • PR Marketing mempunyai tujuan meningkatkan brand awereness atau keasadaran produk. Pemasaran akan dilakukan dengan cara membuat para konsumen atau pelanggan merasakan keuntungan dari produk ataupun jasa dari perusahaan tersebut.
  • Relationship Marketing
  • Relationship Marketing membangun sebuah hubungan dengan konsumen adalah salah satu cara yang paling efektif dalam memasarkan produk. Ketika loyalitas sudah terbangun, maka ketika perusahaan meluncurkan produk baru maka konsumen setia akan dengan sukarela membeli produk tersebut.

2.1.2.4 Fungsi Pemasaran

Fungsi utama dari pemasaran yakni untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual oleh perusahaan, untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen dan untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang (Nuranisa, 2021)

           

Menurut Philip Kotler (2012:559), menyebutkan bahwa fungsi pemasaran, antara lain:

  • Mengumpukan informasi mengenai pelanggan, pesaing, serta pelaku dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam lingkungan pemasaran.
  • Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasive untuk merangsang pembelian.
  • Mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.
  • Menanggung resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi seluruh pemasaran.
  • Mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk sampai kepelanggan akhir.

2.1.3 Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah salah satu manajemen yang paling banyak dibutuhkan. Perkembangan bisnis saat ini membutuhkan manajemen pemasaran untuk promosi pengenalan produk ataupun jasa. Manajemen pemasaran atau biasa disebut Marketing kini semakin berkembang, biasanya manajemen pemasaran ini dijalankan oleh bagian marketing disuatu perusahan.

Menurut Kotler dan Keller (2017:6), manajemen pemasaran merupakan pasar sasaran untuk menarik, mempertahankan, dan meningkatkan konsumen dengan menciptakan dan memberikan kualitas penjualan yang baik

Ginting menjelaskan bahwa manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan mempertahanka serta memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran (target buyer) dengan maksud untuk mencapai tujuan operasional (Sope, 2023)

Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, serta pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun , serta mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembel sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi ini merupakan pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong yang dikutip dari laman IDN Times (Manoban, 2022).

Bisa disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan analisis perencanaan, implementasi dan pengendalian atas program yang didesain untuk meciptakan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.1.4 Pembelian Ulang

Pembelian ulang berhubungan erat dengan konsep dari brand loyalty yang di usahakan  olh kebanyakan perusahaan karena menyumbang  kepada stabilitas yang lebih besar di pasar menurut Schiffman & Kanuk dalam (Evi Permatasari, 2022). Keputusan pembelian ulang tercipta setelah konsumen melakukan semua proses pembelian, seperti pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian (Ni Komang Risky Sepianggy, 2023).

Repeat order atau pembelian ulang adalah pesanan lain dari pelanggan yang pernah memesan barang atau jasa yang sama sebelumnya. Pembelian ulang ini menandakan pengakuan pelanggan bahwa produk tersebut memiliki nilai jual yang tinggi  (Isnanto, 2022).

Fungai dalam (Nancy Cassia Sukmana, 2020) menjelaskan bahwa konsumen mempertimbangkan minat pembelian ulang di masa depan berdasarkan nilai yang diperoleh dari interaksi dan transaksi sebelumnya dengan manfaat hubungan sebagai alasan untuk di masas depan.

Zeithaml dalam (Yudha, 2018) menjelaskan bahwa konsep minat beli ulang atau disebut juga dengan repurchase intention merupakan konsekuensi positif dari kepuasan konsumen sehingga menimbulkan loyalitas konsumen yang membuat mereka bersedia melakukan pembelian ulang bahkan secara sukarela melakukan promosi dari mulut ke mulut terhadap produk atau jasa tertentu.

Kotler dan Keller dalam (Ananda Putri Suryaningtyas, 2023) jurnal Pengaruh Harga, Brand Image Dan Product Quality Terhadap Pembelian Ulang Ice Cream Mixue menyatakan bahwa pembelian ulang adalah perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian kembali, sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengelola segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa response yang muncul produk apa yang akan dibeli ulang.

2.1.4.1 Indikator Pembelian Ulang

Jurnal Meningkatkan Kepuasan Konsumen melalui Consumer Taste Perception terhadap Keputusan Pembelian Ulang pada UMKM Kuliner di Kota Bandung, menurut Raditya dalam (Ratih Hadiantini, 2023) adapun indikator keputusan pembelian ulang:

  • Dedikasi pembelian ulang, ketika konsumen memutuskan untuk membeli ulang produk tersebut.
  • Loyalitas pembelian produk dan merek yang sama.
  • Rekomendasi produk, ketika konsumen merekomendasikan pembelian produk tersebut kepada rekan dan orang lain.

2.1.5 Harga

Harga adalah jumlah yang dibebankan    untuk    suatu    produk    atau layanan,  atau  nilai  yang  ditukar  konsumen untuk  memiliki  atau  menggunakan  produk atau layanan tersebut ini menurut Kotler dan Keller dalam (Melisa Safitri, 2022)

Rahmawati dalam (Aling Aldyawan, 2021) menjelaskan bahwa harga dalam benak konsumen tentang suatu  produk di perusahaan sangat  pengaruh  dikonsumen untuk mendapat  keputusan pembelian. Harga yang terjangkau dapat membuat konsumen beli  produk dari suatu perusahaan.

Meithiana dalam (Rasyidi, 2024) Harga merupakan alat tukar dalam bertransaksi dan elemen bauran pemasaran satu-satunya yang memiliki sifat fleksibel dan mampu berubah sewaktu-waktu.

Harga adalah sejumlah uang yang ditawarkan untuk atas suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa ini menurut Kotler dan Amstrong dalam (Glend M. C. Sualang, 2023).

2.1.2.1 Faktor-Faktor Harga

            Harga barang bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal. Dikutip dari laman (Universitas Islam An-Nur Lampung, 2023) adapun beberapa faktor yang mempengaruhi harga:

  • Biaya Produksi

Harga barang juga dipengaruhi oleh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksinya. Jika biaya produksi meningkat, maka harga barang akan naik. Sebaliknya, jika biaya produksi turun, maka harga barang akan turun juga.

  • Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi juga mempengaruhi harga barang di pasar. Jika perekonomian sedang baik, maka permintaan akan meningkat dan harga barang akan naik. Sebaliknya, jika perekonomian sedang buruk, permintaan akan menurun dan harga barang akan turun.

  • Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi juga mempengaruhi harga barang di pasar. Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum di suatu negara. Jika tingkat inflasi tinggi, maka harga barang akan naik. Sebaliknya, jika tingkat inflasi rendah, maka harga barang akan turun.

  • Persaingan

Persaingan di pasar juga mempengaruhi harga barang. Jika ada banyak pesaing yang menjual barang yang sama, maka harga akan lebih rendah karena setiap perusahaan akan bersaing untuk menarik pelanggan dengan menawarkan harga yang lebih murah. Sebaliknya, jika hanya ada sedikit pesaing atau bahkan hanya ada satu perusahaan yang menjual suatu barang, maka harga akan lebih tinggi karena perusahaan tersebut tidak terlalu bersaing dengan pesaing lainnya.

  • Kemampuan negara untuk memproduksi barang

Kemampuan suatu negara untuk memproduksi suatu barang juga mempengaruhi harga barang di pasar. Jika negara tersebut mampu memproduksi barang tersebut dengan biaya yang lebih rendah, maka maka harga barang akan lebih rendah di pasar. Namun, jika negara tersebut tidak mampu memproduksi barang tersebut dengan biaya yang lebih rendah, maka harga barang akan lebih tinggi di pasar.

  • Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi harga barang di pasar. Misalnya, pemerintah dapat menetapkan harga minimum atau maksimum untuk suatu barang, atau mengatur jumlah barang yang diimpor atau diekspor. Kebijakan-kebijakan ini dapat mempengaruhi harga barang di pasar.

  • Kondisi cuaca dan Kondisi Alam

Kondisi cuaca dan kondisi alam juga dapat mempengaruhi harga barang di pasar. Misalnya, jika terjadi kekeringan atau banjir yang parah, maka akan terjadi gangguan dalam produksi pertanian, sehingga harga barang pertanian akan naik. Sebaliknya, jika cuaca dan kondisi alam baik, maka produksi pertanian akan lancar, sehingga harga barang pertanian akan turun.

2.1.2.2 Indikator Harga

Kotler dalam (Rina Anggriana, 2018) menjelaskan bahwa harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan atas barang atau jasa, jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang dan jasa. Adapun indikator dari Harga:

  • Harga yang ditentukan sesuai dengan kualitas layanan yang diberikan
  • Kesusaian tingkat harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat
  • Perbandingan harga yang mampu bersaing dengan pesaing
  • Harga sesuai dengan manfaat dan nilai yang diperoleh pelanggan

2.1.2.1 Harga yang Pricey

Harga yang mahal dapat didefinisikan sebagai tingginya nilai finansial yang dibayarkan atau dikeluarkan untuk memperoleh suatu produk atau jasa. Harga yang mahal juga bisa menjadi pertanda kualitas yang baik karena konsumen percaya bahwa produk atau jasa yang mahal cenderung memenuhi standar kualitas yang baik. Biaya produksi yang tinggi dan kualitas bahan baku yang tinggi seringkali mencerminkan harga yang tinggi.

Barang atau jasa dikatakan "mahal" jika harganya tinggi dan mungkin melebihi anggaran atau nilai yang kita siapkan. Biasanya, barang-barang mewah atau jasa dengan kualitas tinggi sering dianggap mahal (Fadilah A. , 2023)

2.1.6 WOM (Word Of Mouth)

"Word of mouth" adalah istilah dalam bahasa Inggris yang merujuk pada proses komunikasi di mana informasi, rekomendasi, atau opini tentang suatu produk, layanan, atau peristiwa, disampaikan dari orang ke orang secara lisan. Dalam konteks bisnis dan pemasaran, word of mouth dapat memiliki dampak signifikan karena sering kali dianggap sebagai bentuk promosi yang paling kuat. Word of mouth bisa terjadi secara alami ketika orang berbicara satu sama lain tentang pengalaman mereka dengan suatu produk atau layanan.

Komunikasi dari mulut ke mulut (Word Of Mouth) merupakan cerita yang berupa kesan dari konsumen kepada temannya terkait suatu pelayanan dan promosi yang menyenangkan dari suatu produk atau jasa Siswanto & Maskan (2021). Dalam jurnal (Yahya Thariq Albab Basusena, 2020) Kotler & Keller mengemukakan bahwa word of mouth (WoM) atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. Sumardy dalam (Yahya Thariq Albab Basusena, 2020) Kegiatan word of mouth diharapkan mampu mengubah suatu perilaku konsumen dari yang tidak ingin membeli menjadi membeli dan dari pola pikir skeptis menjadi tertarik untuk mencoba suatu produk.

Rahmawati dalam (Aling Aldyawan, 2021) bahwa word of mouth ditimbulkan meruapakan positif hingga hendak memunculkan keuntungan untuk perindustrian, tetapi bila worf of mouth yang ditmbulkan merupakan negatif hingga hendak memunculkan ketidak percayaan tentang produk ataupun jasa tersebut.

2.1.6.1 Model Word of Mouth

Word of Mouth terdapat dua model WoM antara lain:

  • Organic Word of Mouth

Organic Word of Mouth adalah WOM yang terjadi secara alami  dimana  orang yang merasa puas pada sebuah produk akan membagi antusiasme mereka  kepada orang lain.

  • Amplified Word of Mouth

Amplified Word of Mouth adalah WOM yang terjadi karena di desain oleh perusahaan itu sendiri agar produknya dapat dikenal oleh masyarakat  dengan mentarget "opinion leaders"  yakni  orang-orang yang dapat didengar pendapatnya oleh masyarakat.

2.1.6.2 Indikator Word of Mouth

Ali dalam (Arif Fakhrudin, 2021) menjelaskan bahwa terdapat 3 indikator dari  word of mouth yaitu:

  • Membicarakan dengan item pengalaman positif, kualitas produk
  • Merekomendasikan dengan item teman, keluarga
  • Mendorong dengan item membujuk teman, mengajak keluarga.

2.1.6.3 Dimensi Word Of Mouth (WOM)

Sernovitz dalam (Rusmilawaty, 2020) mengatakan terdapat tiga hal dasar yang mendorong orang melakukan percakapan WOM:

  • Orang menyukai produk yang dikonsumsinya. Karena mereka suka, para konsumen akan tertarik untuk membahas produk tersebut. Hal ini menjadi alasan untuk diri mereka berbicara mengenai produk yang dikonsumsinya.
  • Orang- orang merasa baik saat bisa berbicara dengan sesamanya. Pembicaraan mengenai WOM tidak hanya sebatas fitur dari produk namun lebih ke masalah emosi. Saat melakukan WOM, orang bisa terlihat lebih pintar, membantu orang lain, dan merasa dirinya menjadi penting.
  • Komunikasi WOM membuat orang merasa terhubung dalam suatu kelompok. Membicarakan produk yang digunakan dalam kelompok tersebut akan membuat orang merasa dalam suatu kelompok yang sama. Keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok ini yang mendorong orang melakukan WOM.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun