Mohon tunggu...
Muksal Mina
Muksal Mina Mohon Tunggu... Lainnya - Candu Bola, Hasrat Pendidik

Be a teacher? Be awakener

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Herve Renard, Dominasi, dan Kendali Ruang

23 November 2022   16:03 Diperbarui: 24 November 2022   14:00 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Arab Saudi Herve Renard memberi arahan pada laga Grup C Piala Dunia 2022 Qatar antara Argentina vs Arab Saudi di Stadion Lusail, Doha, pada Selasa 22 November 2022. (AFP/KHALED DESOUKI via kompas.com) 

Opsi umpan dan ruang gerak lawan menjadi terbatas. Ya kalau tak mampu melewati lawan, kompensasinya bola akan keluar. Lazimnya, garis pertahanan tinggi dilakukan oleh tim menyerang. 

Bila menilik tim Guardiola dan Juergen Klopp, para penganut mazhab garis pertahanan tinggi, gaya bertahan seperti ini dilengkapi dengan penguasaan bola yang dominan. Counter-pressing pun dilakukan untuk secepatnya merebut kembali bola dan menyerang.

Maka yang dilakukan oleh Renard semalam adalah anomali. High defensive line, high pressing dengan kecenderungan bertahan! 

Ditambah lagi dengan agresifitas pressing para pemain depannya, ruang bermain Argentina semakin sempit. Albiceleste bak dikurung di area pertahanannya sendiri.

Hasilnya dapat dilihat dari gol penyama kedudukan. Pressing ke Messi di garis tengah sukses membuat Hassan Al Tambakti, yang notabene adalah bek tengah, memenangkan bola. Umpan yang dilepas Abdulelah Al Maliki lalu berbuah gol Saleh Al Shehri.

Opsi ini tentu bukan tanpa sebab. Bisa jadi Renard memperhatikan bahwa lini serang Argentina minim pemain cepat. Lautaro Martinez adalah finisher berkelas, namun ia bukan sprinter. 

Angel di Maria dan Alejandro Gomez tak lagi muda. Leo Messi masih pemain hebat, namun kecepatannya tak lagi sama seperti kala menduplikasi gol Maradona dulu. Kira-kira begini mungkin pikiran Renard

"Ah, kalaupun lewat juga masih bisa dikejar kok"

Selain itu, lini belakang Arab Saudi juga terlihat sudah membaca dan bersiap adu lari dengan Messi dan kawan-kawan. Terlihat di babak kedua kala Lautaro kalah adu sprint dengan Ali el Boleahi meski lolos jebakan offside.

Pertimbangan berikutnya, Argentina tak punya penyerang dengan tipe target man yang mampu memenangkan duel udara. 

Ketiadaan tipe penyerang seperti ini menjadikan opsi serangan Argentina terbatas pada passing pendek nan cepat dan kemampuan individu para pemainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun