Mohon tunggu...
Muksal Mina
Muksal Mina Mohon Tunggu... Lainnya - Candu Bola, Hasrat Pendidik

Be a teacher? Be awakener

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Seksualitas untuk Anak, Kenapa Tidak?

3 Juli 2020   16:23 Diperbarui: 3 Juli 2020   16:16 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilutrasi sepasang anak. sumber foto : pixabay.com

Ayah pula yang mengajarkan bahwa seorang laki-laki memiliki sperma, dan ada konsekuensinya. Dan seterusnya tentang mandi wajib. Ayah lah yang harus mengajarkan.

Pxhere.com
Pxhere.com
Sang gadis cilik diajak ke dapur, merawat tanaman, semua aktifitas keperempuanan yang dilakukan ibunya. Agar ia belajar sifat feminism sebagai pendidik, penebar kasih sayang dan ketelatenan dari ibunya. Belajar peran keperempuanan dan peran keibuan.

Ibu pula yang mengenalkan bahwa perempuan memiliki keistimewaan berupa rahim, serta konsekuensi memilikinya bagi seorang perempuan.

Keempat, usia 10-14 tahun

Menjelang masa puber, pola kedekatan justru dibalik. Anak lelaki didekatkan dengan ibunya, dan anak perempuan berakrab dengan ayahnya. Kenapa? Ini adalah fase kritis. Sebuah fase transisi menuju kedewasaan.

Begitu memasuki masa puber, anak akan mengenal rasa suka pada lawan jenisnya. Maka anak lelaki perlu diajak mengenal karakter perempuan, mengetahui isi hati perempuan melalui kacamata ibunya, sang perempuan. Dengan begitu, si bujang akan menghargai lawan jenisnya, sebagaimana ia menghargai ibunya.

Pun demikian dengan anak perempuan, diajak untuk mengenal tipikal laki-laki dari kacamata ayahnya. Ia akan menjadikan ayah sebagai standar mutu seorang lelaki. Kekosongan peran ayah pada fase ini, rentan menjerumuskan anak perempuan pada jebakan pencarian akan sosok lelaki idaman. Bingung, tanpa panutan.

***

Masa pubertas adalah masa yang menandai kedewasaan seseorang secara fisik. Payahnya, usia fisik terkadang tak berimbang dengan usia psikis. Sudah baligh tapi belum aqil!

Tubuhnya berkembang cepat, seiring dengan pengaruh hormon  yang alami. Harusnya beriring pula dengan kedewasaan secara akal.

Kematangan pendidikan fitrah seksualitas ini akan menjadi modal anak menghadapi masa pubertas.  Pemahaman soal karakter lawan jenis yang ideal mudah-mudahan akan melindunginya dari kerawasan akan kerusakan masa puber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun