Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur telah mengundang jajaran LDII Jatim untuk bersama-sama meredam ujaran kebencian guna menjaga stabilitas, persatuan, dan kesatuan bangsa di tahun politik.
"Kita memiliki keragaman suku, agama, ras, golongan, bahkan berbagai kepentingan politik," kata Kepala Bakesbangpol Jawa Timur, Eddy Supriyanto, setelah menerima audiensi Ketua DPW LDII Jawa Timur, Amrodji Konawi, dan timnya di kantor Bakesbangpol Jawa Timur pada Kamis.
Eddy menekankan pentingnya menjaga keberagaman suku, agama, ras, dan golongan sebagai kekayaan Indonesia. Ia menegaskan bahwa ujaran kebencian tidak boleh merusak kerukunan.
"Terlalu sering, orang tidak memahami pentingnya 'berbeda untuk bersama.' Ketika ada masalah, seringkali terjadi perundungan melalui ujaran kebencian dan tindakan merugikan," kata Eddy.
Eddy juga menyoroti penanganan pelaku ujaran kebencian yang telah diatur dalam perundang-undangan Indonesia.
"Kepolisian telah mengeluarkan Surat Edaran terkait hal ini. Tugas kami di pemerintah adalah menyosialisasikan hal tersebut kepada semua pihak. Ujaran kebencian seringkali menjadi awal konflik," tambahnya.
Ia menegaskan bahwa meredam ujaran kebencian adalah tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
"Ujaran kebencian bisa memicu konflik, kerusakan, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, kita semua, sebagai masyarakat, harus berperan aktif dalam mencegahnya," ujar Eddy.
Eddy juga memberikan pesan kepada masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Ia mengingatkan bahwa media sosial dapat membangun atau merusak, tergantung pada cara penggunaannya.
"Kami berpesan kepada masyarakat untuk bijak dan cerdas dalam menggunakan media sosial. Media sosial memiliki potensi besar untuk membangun jika digunakan secara positif," kata Eddy.
Eddy berharap agar masyarakat bisa mengendalikan emosi mereka dan menerima perbedaan dengan bijak.
"Kita semua harus menjaga hati, perkataan, dan mencari saudara sebanyak-banyaknya. Jangan sampai melukai perasaan orang lain. Kita berbeda agar bisa bersama-sama. Perbedaan adalah kekayaan kita. Setiap perbedaan pendapat dapat diselesaikan melalui musyawarah dan dengan semangat kekeluargaan," pungkasnya.
Terkait Pemilu yang akan datang, Eddy mengingatkan bahwa semua calon pemimpin, termasuk calon presiden, calon gubernur, dan calon legislator, adalah pilihan masyarakat.
"Semua calon pemimpin telah mengikuti proses politik sesuai peraturan yang berlaku. Kami berpesan kepada masyarakat, siapapun yang terpilih adalah pilihan kita. Mereka adalah wakil kita. Siapapun yang terpilih harus kita terima dan hormati untuk lima tahun ke depan," katanya.
Ketua DPW LDII Jawa Timur, Amrodji Konawi, juga mengingatkan tentang kemajemukan Indonesia.
"Kita memiliki beragam suku, ras, bahkan agama yang berbeda-beda. Kekayaan kita adalah dalam perbedaan ini. Kita harus bersatu, saling menjaga toleransi, dan bekerja sama," ujar Amrodji.
Amrodji juga menyarankan agar warga LDII bersikap netral aktif dalam Tahun Pemilu, yang berarti tidak condong pada satu partai politik tertentu.
"Netralitas adalah sikap tidak memihak kepada satu partai tertentu. Namun, aktifitas politik seperti hak memilih tetap harus dilaksanakan," tambahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H