Hal ini diprediksi banyak pengamat ini akan  terjadi jikalau negara Paman Sam beserta sekutu-sekutunya berani mengerahkan militernya ke medan perang berhad-hadapan langsung dengan Rusia.Â
Senjata berkekuatan nuklir pun akan keluar dari persimpanan tempat persembunyian, digunakan Amerika dengan Nato dan Rusia tentunya.
Sejauh ini Amerika dan Nato masih belum bertindak kearah perang terbuka, Amerika dan negara-negara Nato masih belum bersikap secara frontal kepada Rusia.
Masih dalam tataran kecam mengecam, bermain dibelakang layar dengan memasok/menyelundupkan senjata ke Ukraina dan menetapkan berbagai sanksi politik dan ekonomi.
Invasi Rusia tidak terlepas dari kekhawatiran Rusia akan stabilitas politik negaranya dari ancaman luar khususnya rongrongan dari negara lain yang ditakutkan menjadi ancaman besar bagi eksistensi Rusia.
Mengulang kembali sejarah keruntuhan kembali, seperti runtunya Uni Soviet 1991 dan kekaisaran TSar masa lalu, gerakan revolusi/separatis dalam internal negara Rusia sendiri karena dukungan dari eksternal.
Pemberitaan ini dapat disimak dari informasi berbagai media mengulas seputar konflik Rusia Ukraina loh. Meliput seputar konflik dua negara yang sedang berseteru, masih berlangsung pertempuran.
Hal ini juga dapat dibaca di kompasiana, aggitan artikel dari para kompasianer yang membahas seputar perperangan Rusia dan Ukraina dengan berbagai sudut pandang penilaian.
Lantas bagaimana khabar kita Indonesia melihat persoalan ini? Khususnya refleksi buat bangsa kita?
Persoalan konflik Rusia dan Ukraina yang besar dampak ditimbulkan baik langsung dan tidak langsung berdampak luas secara universial.
Hal ini memberikan catatan menarik untuk semua negara yang bisa dijadikan pembealajaran dalam mempersiapkan diri berupaya meningkatkan sisi kekuatan.