Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Bukan anak Presiden, hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Whiteout 2023: Ketika Seseorang Sengaja Dibawa dalam Pelarian untuk Dijadikan Makanan

28 November 2024   11:27 Diperbarui: 28 November 2024   11:47 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Whiteout 2023: Ketika Seseorang Sengaja Dibawa dalam Pelarian untuk Dijadikan Makanan. Foto: IMDB.

FILM Whiteout 2023 menceritakan tentang lima orang yang harus bertahan hidup di tengah hutan belantara setelah melarikan diri dari sebuah rumah penyiksaan. Dalam perjalanan, rasa lapar memaksa mereka mengambil keputusan untuk saling membantai demi memperoleh korban untuk dijadikan santapan.  

Henry, seorang pria bertubuh besar, ikut serta dalam pelarian tersebut. Namun, tanpa sepengetahuannya, ia sengaja dibawa oleh teman-temannya sebagai cadangan makanan jika persediaan habis. Dalam perjalanan yang melelahkan melewati hutan bersalju, bagian tubuh Henry mulai diambil satu per satu, dibakar, lalu dimakan untuk mengatasi rasa lapar mereka.

Menyadari bahwa dirinya dijadikan korban, Henry mulai merancang cara untuk melawan. Namun, tanpa keterampilan bela diri atau kemampuan menggunakan senjata, ia dengan mudah ditundukkan oleh teman-temannya. Henry diikat dan disiapkan sebagai bahan makanan berikutnya.  

Hingga suatu hari, ketika salah satu anggota kelompok hendak memotong tangan kanannya, Henry berhasil melepaskan diri. Dalam keputusasaan, ia melarikan diri sejauh mungkin dari kelompok tersebut. Namun, pelarian Henry hanya memicu perburuan sengit. Ia kini harus menghadapi teman-temannya, yang berubah menjadi musuh.

Film ini bergenre aksi dan horor, mengisahkan pelarian menegangkan melewati hutan Rusia menuju Finlandia.

Cerita dimulai dengan aksi penculikan di sebuah kantor di Saint Petersburg, Rusia. Sekelompok orang bertopeng dan bersenjata lengkap menyerbu masuk, menodongkan senjata ke para karyawan. Mereka dengan paksa menggiring para pegawai ke dalam mobil van, membawa mereka ke sebuah lokasi yang jauh dan sangat terpencil.

Setiba di tempat tujuan, para korban menyadari bahwa mereka bukan satu-satunya. Di sana, telah berkumpul banyak orang lain yang mengalami nasib serupa. Mereka semua dikurung dalam sebuah ruangan besar, tanpa harapan untuk melarikan diri. Setiap hari, mereka dipaksa bekerja keras mengangkat batu dan material lainnya, sering kali disertai ancaman dan pukulan dari para penjaga.

Salah satu korban, Henry, menghadapi nasib yang sama. Ia dipaksa bekerja tanpa bayaran, sementara makanan yang diberikan sangat minim dan jauh dari mencukupi. Perlakuan kejam ini mendorong Henry untuk mencari jalan keluar, sekaligus memperjuangkan kebebasannya dari mimpi buruk ini.

Suatu hari, Henry, seorang pria berbadan gemuk yang ahli dalam bidang elektronik, mendapat perintah untuk memperbaiki radio rusak di ruangan milik bos tempatnya bekerja. Tanpa ragu, Henry menyanggupi tugas tersebut dan mulai bekerja di ruangan itu.

Namun, sebuah insiden terjadi. Henry hampir menjadi korban pelecehan oleh seorang pria Rusia bernama Brock. Beruntung, aksi Brock digagalkan oleh sekelompok pria bernama Anthony, Kurt, dan rekannya. Henry merasa lega sekaligus bersyukur atas pertolongan mereka. Ia pun mengucapkan terima kasih dan mulai berkenalan dengan mereka.

Setelah perkenalan itu, hubungan mereka menjadi lebih akrab. Kurt, Anthony, dan rekan-rekannya kemudian berbagi rencana kepada Henry. Mereka ingin melarikan diri dari tempat tersebut dan membutuhkan bantuan Henry untuk mencuri kunci gerbang yang disimpan di meja bos. Awalnya ragu, Henry akhirnya setuju untuk membantu.

Henry mulai menjalankan rencananya dengan cerdik. Ia berpura-pura membutuhkan tang untuk menyelesaikan pekerjaannya dan meminta alat itu kepada bosnya. Ketika bosnya keluar ruangan untuk mengambil tang, Henry dengan cepat mengambil kunci yang terletak di atas meja.

Keesokan harinya, Kurt dan Anthony mengajak Henry untuk melarikan diri. Dengan perjuangan yang berat dan rencana yang matang, mereka bertiga akhirnya berhasil keluar dari tempat itu.

Henry, yang tidak memiliki keahlian dalam bela diri maupun menembak, awalnya ragu untuk ikut. Namun, setelah mempertimbangkan keadaannya, ia akhirnya memutuskan untuk bergabung dan mencoba kabur bersama mereka.

Sementara itu, para penjaga mulai mengejar mereka tanpa henti, hingga akhirnya terjadi baku tembak. Dalam situasi genting, ketika peluru mereka hampir habis dan jumlah penjaga jauh lebih banyak, mereka terkepung tanpa jalan keluar. Namun, tiba-tiba terdengar suara rentetan tembakan yang menghabisi para penjaga tersebut.

Dari arah rerimbunan pohon, muncullah dua orang, Brock dan Victor. Mereka berhasil menyelamatkan Henry, Kurt, dan Anthony dari situasi yang nyaris mustahil itu.

Setelah keadaan mereda, mereka semua berkumpul untuk berbicara. Brock dan Victor menawarkan kerja sama untuk melarikan diri bersama. Dengan persediaan makanan yang dibawa oleh Kurt, Anthony, dan Henry, mereka pun sepakat untuk bergabung dalam perjalanan penuh risiko ini.

Rencana mereka tidak berjalan sesuai harapan. Dengan perbekalan yang hanya cukup untuk tiga orang, mereka harus menempuh perjalanan lebih dari seminggu untuk mencapai Finlandia. Perjalanan itu pun jauh dari kata mudah. Mereka harus melewati hutan lebat dengan jalan berbatu, terjal, dan diselimuti salju.

Di tengah perjalanan, sebuah insiden tragis menimpa Brock. Ia terpeleset dan jatuh ke dalam sungai yang membeku. Henry dengan sigap mencoba menyelamatkannya, bahkan masuk ke dalam sungai yang dingin. Namun, upayanya tidak berhasil. Brock kehilangan nyawanya.

Hari-hari berikutnya, Henry dan Victor melanjutkan perjalanan dengan langkah berat. Mereka hanya berhenti untuk beristirahat ketika kelelahan tak tertahankan, sambil mengandalkan perbekalan makanan yang kian hari semakin menipis.

Di sisi lain, kondisi Henry semakin melemah akibat kelelahan yang terus menumpuk. Ia jatuh sakit. Victor dengan penuh perhatian merawat Henry, memberinya makanan yang tersisa.

Kurt merasa keberatan jika persediaan makanan harus berkurang karena diberikan kepada Henry. Karena itu, Kurt dan Anthony menyusun rencana untuk membunuh Henry dan menggunakan tubuhnya sebagai bahan makanan. Namun, tanpa sepengetahuan mereka, Victor mendengar percakapan tersebut. Victor segera memberi tahu Henry tentang rencana keji itu dan memperingatkannya agar waspada. Ia bahkan mengajari Henry cara menggunakan senjata untuk membela diri.

Namun, Henry harus berjuang sendiri karena Victor tewas ditembak Kurt setelah jatuh dari ketinggian saat memanjat tebing.

Mengetahui dirinya menjadi target, Henry mulai gelisah. Malam-malamnya dipenuhi rasa cemas, membuatnya sulit tidur. Ia terus berpikir keras, mencari cara untuk melawan niat jahat Kurt dan Anthony.

Saat kesempatan datang, Henry memberanikan diri mencoba mengambil senjata milik Kurt yang sedang tertidur. Namun, aksinya terhenti ketika Kurt tiba-tiba terbangun. Dengan cepat, Kurt menodongkan senjatanya ke arah Henry.

Terjadi percakapan panas sampai Kurt memukul Henry hingga tersungkur. Tanpa belas kasihan, Kurt memotong daging dari lengan kanan Henry, kemudian memanggangnya di atas api dan memakannya. Henry menjerit kesakitan sebelum akhirnya pingsan. Ketika terbangun keesokan paginya, tubuhnya sudah dalam keadaan terikat dipohon.

Pada suatu hari, Kurt berniat untuk memotong seluruh tangan kanan Henry. Namun, rencananya gagal ketika Henry berhasil meloloskan diri. Kurt dan Anthony langsung mengejarnya.

Dengan senjata laras panjang di tangannya, Henry terus menembaki kedua pengejarnya sembari berlari. Pengejaran itu membawa mereka hingga ke tepi jurang yang curam. Di sana, konfrontasi memuncak, dan Henry, dengan sisa-sisa keberanian dan kekuatannya, berhasil mengalahkan Kurt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun