Tak lama, Daren datang dengan langkah tergesa-gesa. "Ayo masuk!" ajaknya tanpa basa-basi.Â
Mereka bergegas menuju ruang pendaftaran dan - akhirnya - semua selesai dalam satu hari.Â
Begitu keluar, Thea menghela napas panjang, lalu menangkupkan kedua telapak tangannya ke wajah. "Arghh, akhirnya selesai juga!" serunya sambil meregangkan kedua tangannya ke atas, menatap langit.Â
Daren di sebelahnya mengelus perut dengan wajah memelas. "Makan yuk, laper nih!" rengeknya seperti anak kecil.Â
"Iya, aku juga! Dari pagi belum makan," jawab Thea sambil tertawa kecil.Â
"Udah, sama aku aja. Motormu tinggal di kampus, kita harus makan enak hari ini buat self-reward!" Daren langsung melangkah mendahului.Â
Thea hanya bisa melirik tajam ke arah pria itu, yang selalu sukses membuat motornya jadi korban parkiran kampus hingga malam. "Hmm, okelah," gumamnya sambil mengikuti Daren yang sudah jauh di depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H