Setelah selesai membayar administrasi wisuda, Thea keluar dan menghampiri Daren yang sudah menunggunya di luar. "Habis ini mau ke mana, Ren?" tanyanya sambil berdiri di sampingnya.Â
"Aku mau ke rumah temen dulu. Masih jam 11.30, kan," jawab Daren sambil melirik jam tangannya.Â
Thea mengangguk. "Oke, makasih ya. Hati-hati di jalan."Â
Daren menoleh padanya sebelum pergi. "Mau nebeng aku sekalian, nggak?" tawarnya.Â
"Enggak, aku nunggu di perpustakaan aja. Lagian aku bawa motor sendiri," balas Thea sambil tersenyum kecil.Â
"Ya udah, aku duluan ya. Sampai ketemu nanti." Daren melambaikan tangan dan berjalan menuju parkiran.
Setelah berpisah dengan Daren, Thea melangkah menuju perpustakaan. Di tengah pikirannya yang dipenuhi jadwal dan tugas, ia berharap tempat itu bisa memberinya sedikit ketenangan.Â
Namun, begitu ia masuk, sebuah suara ceria disertai tepukan ringan di bahunya membuatnya tersentak.Â
"Hai, ngapain di sini?" ujar seorang cewek berhijab dengan kacamata frame hitam, tersenyum lebar.Â
Thea terdiam sesaat, matanya terpaku pada sosok di depannya. Otaknya sibuk mencari jawaban: Siapa ini? Kok dia nyapa aku?Â
"Oh, Rahma!" serunya begitu kesadarannya kembali. Ia langsung menatap temannya dengan penuh rasa heran. "Serius nih, kamu pakai hijab siang-siang begini? Lagi ada apa, ini? Hijrah mendadak atau apa? Hari spesial, ya?"Â