Dia "Ratu Tak Beraja"
Selalu ku pandangai sinar putih ke atas sana
3 dasawarsa sudah kau hadirÂ
Bersinar jauh tak dapat digenggam tangan
Tertulis indah di setiap puitis cinta ratusan penyair
Dia "Ratu Tak Beraja"
Diperebutkan ratusan abadÂ
Tak ada seorang yang berhasil meraihnya
Hanya jutaan syair penuh rima
Namun khayal pun tak cukup
Silih berganti dari zaman batuÂ
Purnama itu dambaan jutaan lelaki
Kalau kena tertusukÂ
Galaunya sampai setahun Â
Separuh sinar bikin mabuk kepayang
Belum ku tahu, siapa yang berhasil?
Yang ku tahu Kahlil Gibran pun tak berhasil
Imam Syafi'i tak juga , konon lagi Jendral Thian Feng Â
Katanya cinta deritanya tiada akhir
Hahahaha, ku tertawa penuh makna
Ku cari lagi, bahkan William ShakespeareÂ
Penulis kisah cinta  Romeo dan Juliet itu juga tak berarti
Purnama itu memang cantik
Ratu para penyair
Sendiri terus memikat hati
Ingin ku raih, tak punya tahta
Sadar ku menggelitik
Jangan kan Aku
Para puitis ternama pun tak mampu
Apalagi jendral babi dalam dongeng pencari kitab suciÂ
Ini Aku, itu DiaÂ
Nelangsa kutipan metafora kehidupanÂ
Dia "Ratu Tak Beraja"
Ratu ku bukan wanita ku
Mata ku tapi tidak hati ku
Deli Serdang, 3 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H