Peristiwa ini sudah berlangsung berabad- abad, sehingga menjadi tradisi dalam masyarakat Aceh. Tradisi ini berlangsung pada Kerajaan Sultan Iskandar Muda. Â Pada masa kerajaan ini merupakan puncak kejayaan dalam peradaban Aceh.
Pada waktu itu pihak Kerajaan Aceh menyediakan binatang seperti lembu dan.kerbau dalam jumlah banyak. Binatang tersebut disembelih dan dagingnya dibagikan untuk orang-orang yang tidak.mampu dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Sudah Menjadi Budaya
Jauh - jauh hari sebelum  Ramadan, Hari Raya Idul Fitri , dan Hari Raya Idul Adha  masyarakat Aceh sudah mempersiapkan segala sesuatu baik dari segi biaya maupun mental. Â
Dari segi biaya , mereka sudah menyiapkan uang  untuk keperluan membeli daging dalam jumlah yang cukup. Ada keanehan yang luar biasa apabila mereka tidak menyediakan daging minimal untuk keluarganya pada Hari Meugang.
Bagi masyarakat Aceh Hari Meugang adalah sesuatu yang sakral. Kalaupun mereka tidak mempunyai uang untuk membeli  daging lembu, minimal daging ayam  harus tersedia dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan.Daging yang dibelikan,  dimasak dengan berbagai menu khas Aceh.
Selanjutnya semua anggota keluarga berkumpul dan menikmati hidangan lezat dari daging  yang disiapkan. Seberapa pun harga daging yang dijual pada waktu Hari Meugang bukan satu kendala. Apapun cara tetap ditempuh termasuk  mereka berhutang dulu pada pemotong lembu atau kerbau dan dibayar setelah Meugang berlangsung.
Harga daging yang dijual pada hari Meugang berbeda dengan hari - hari biasa. Bahkan harga daging ketika hari Meugang mendekati puasa atau lebaran tembus sampai RP. 185.0000 / kg.
Walaupun harga berada di atas rata- rata namun bukan satu halangan dari masyarakat Aceh. Mereka menganggap rasanya seperti tidak sah masuk ke dalam Bulan Suci Ramadhan, Â apabila tidak melaksanakan Hari Meugang.
Selanjutnya, Hari Meugang ini berlangsung selama tiga kali dalam setahun. Hal ini dilakukan ketika menyambut Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Â Ketika menjelang hari Lebaran Idul Fitri masyarakat Aceh membeli dan menyediakan daging dalam jumlah yang banyak.