Selanjutnya, pemeran tokoh Haji Uma ini tidak pernah membuat spanduk yang mewah atau.iklan sebagaimana calon anggota DPD lain, baik  di daerah maupun nasional. Pertanyaannya apakah tokoh ini tidak punya biaya? Sebagaima diketahui bahwa tokoh ini sudah dua periode menjadi anggota DPD yaitu Periode 2014- 2019.
Kemudian, tokoh ini juga tidak pernah memanfaatkan iklan yang ada di media sosial secara masif..Akan tetapi, hanya beberapa kegiatan sosial yang dilakukan terekspose media.Â
Namun yang menjadi kajian tulisan ini adalah mengapa tokoh komedian seperti Haji Uma di Aceh dan Komeng  pada tingkat nasional meraup suara terbanyak pada calon legislatif anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)?
Kepercayaan Publik  terhadap Tokoh Politik mulai Pudar
Seingat penulis, Pemilihan Umum di Indonesia sudah berlangsung lebih dari setengah abad. Hal ini tak terkecuali untuk provinsi Aceh. Mulai dari Sistem pemilihan dilakukan oleh anggota DPR untuk pemilihan  para eksekutif ( presiden dan wakil sampai pada pemilu secara langsung seperti sekarang ini.Â
Selanjutnya, mulai dari dikuti oleh 3 partai politik sampai dengan  puluhan partai politik termasuk partai lokal yang ada di Aceh.
Mulai dari pemilihan anggota MPR / DPR sampai pada pemilihan DPD sebagai senator daerah di parlemen. Masyarakat selaku konstituen politik selalu dijadikan objek dalam mencapai tujuan.Â
Setelah tujuan yang diinginkan tercapai atau terpilih, maka objek yang menjadi alat tersebut dicampakkan  begitu saja.Â
Awalnya masyarakat mengganggap hal itu biasa saja, akan tetapi lama- kelamaan masyarakat mulai jenuh. Misalnya, Â ada banyak janji yang diberikan oleh tokoh dari partai politik yang ada di Aceh termasuk partai lokal sebagai partai penguasa.
Hal di atas tetap tidak berubah, mereka para pemenang tetap melenggang dengan aman tanpa menoleh ke belakang. Menurut mereka nanti lima tahun ke depan, kalau ada umur panjang Kita balik lagi dengan wajah baru dan hikayat baru.Â
Ketika harapan kandas setiap lima tahun, maka munculah tokoh- tokoh komedian yang lebih familiar dengan masyarakat.